sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Sabtu, 30 Mei 2015

Nasehat Untuk Guru



Tamim ad-Dari berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;
“Sesungguhnya agama nasehat, sesungguhnya agama adalah nasehat, sesungguhnya agama adalah nasehat”.
Para sahabat bertanya,”Untuk siapa, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab;
Untuk Allah ta’ala, kitab-Nya, Nabi-Nya dan bagi para pemimpin orang-orang beriman serta seluruh kaum mu’minin.-HR.Ahmad

Menjadi guru menjadi jalan melipatgandakan kebaikan. Insya’allah ini yang mengantarkan GURU memperoleh kemulyaan, surga. Pengalaman mengelola lembaga keguruan dan training guru, saya ingin berbagi kepada para guru agar  tetap menjadi X2. Berlipatganda Kebaikannya.


Pribadi
Upaya yang harus tidak boleh lelah dibangun para guru adalah kualitas diri. Apa saja yang harus dilakukan?
1.Memperbarui niat. Kelurusan hati untuk apa menjadi guru.
2.Menjaga keluhuran diri sebagai teladan
3.Meningkatkan kualitas diri. Membaca,Praktek & Berbagi
4.Menjalankan ibadah & amal sholeh penguat iman. Sholat jamaah, baca Qur’an, tahajud, puasa dll.
5.Mendoakan murid-murid, teman – teman guru dan  siapa saja untuk ilmu bermanfaat

Keluarga
Guru berjuang membangun generasi bangsa. Tapi jangan lupa akan tanggungjawab untuk Keluarga. Allah mengingatkan agar menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.(QS.66.6) Harapannya adalah murid-murid baik dan keluarga guru juga baik. Kokohnya pondasi keluarga guru menjadi pendorong totalitas guru mendidik murid-muird.
1.Menjalin komunikasi yang islami(Qaulan: karima, baligha, layina, maysura, sadida, & ma’rufa)
Al-Isra:23, Ibrahim:4, Thaha: 44, Al-Isra: 28, Al-Imron:9, & Al-Baqarah:235
2.Menjaga ekonomi stabil. Mampu menyisihkan rezeki(infaq & tabungan). Jika terpaksa hutang hanya 1 angsuran.
3.Melayani keluarga (istri/suami dan anak-anak) sebaik-baiknya
4.Meminta dukungan keluarga untuk jalan dakwah sebagai pendidik
5.Mendoakan selalu kebaikan keluarga dikuatkan iman & takwa

Masyarakat(sosial)
1.Menyambung kedekatan dengan warga sekitar. Menghadiri kegiatan-kegiatan kampung dll
2.Memberi manfaat (peran aktif) sebagai anggota masyarakat atau pendidik
3.Membangun model keluarga di masyarakat
4.Memberi waktu sebagai tempat bertanya/konsultasi
5.Mendorong masyarakat kuat iman dan cerdas

Ketiga zona guru diatas haruslah kondusif untuk jalan dakwah pendidik memajukan bangsa ini. Indonesia iman dan cerdas harapan sekaligus peran guru dalam pembangunannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar