sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 08 Mei 2015

Anak Nakal Vs Anak Baik?



(Building Your Child's Character: Challenges and Solutions)

Kalau Anda disebut “anak nakal” mau? Atau “orang nakal” mau??? Keduanya sebutan yang tidak memberikan spirit kebaikan. Tentu semua akan menolak: saya TIDAK! Namun dari kedua sebutan itu masih dikelompokan “diterima”bagi anak nakal. Lho? Koq bisa? Selama hal yang dilakukan anak-anak bukan sesuatu yang kriminal. Jika kriminal sudah menunjukkan keseriusan. Ini salah satu penegasan DR.Margono, M.Pd dalam sesi diskusi dan sarasehan. Anak nakal sering kali muncul karena salah asuh baik dari orangtua atau orang dewasa. Hal ini masih dapat diperbaiki, meskipun memerlukan waktu 2,5 usianya.Sementara bagi “orang nakal” hampir semuanya mengarah pada tindak kriminal. Kalau seperti ini urusannya sama polisi saja. Jangan sama saya, eee...bukan psikolog.Kirain!wkwk.


Anak nakal yang sering disebut oleh beberapa guru dan orangtua berkaitan dengan tidak disiplin, suka mengganggu, tidak mau ibadah, suka bertengkar dan merusak barang. Tapi yang perlu diwaspadai kita semua bila anak sudah melakukan perkelahian/tawuran antar kelompok, pencurian, pembunuhan dan pelanggaran norma/asusila. Semua perbuatan yang diwaspadai tersebut merupakan perbuatan kriminal yang banyak mencontoh orang dewasa. Sementara anak yang dianggap “nakal” masih bisa diterima di atas merupakan tugas orangtua dan guru. Sebagai orangtua haruslah bisa memberikan bimbingan tentang konsep diri dan konsep sosial yang benar. Sebagai contoh “Anakku kamu anak yang baik. Kalau kamu habis makan makanan sampahnya dibuang di tempat sampah. Ini perbuatan baik dan benar. Supaya sampah tidak berserakan dan berbau mengganggu orang lain. Karena mengganggu orang lain tidak disukai oleh Allah dan Rasulullah!” Demikian juga guru memberikan pendidikan anak-anak tentang hak dan kewajiban serta hubungan sosial sebagai contohnya. Perilaku-perilaku yang menyimpang pada anak, guru segera menyelesaikan dengan berkoordinasi dengan BK dan orangtua. Koordinasi ini penting untuk menumbuhkan langkah bersama dalam penanganan perilaku menyimpang anak.

Anak baik biasanya semua orang merasa senang dan tenang. Tidak ada yang perlu diwaspadai. Tapi kalau mendalami firman-Nya dalam surat al-Mulk(67).2 dan az-Zumar(39).49 tetap semua merupakan ujian(fitnah). Maka para guru dan orangtua tetap bersikap sebagai pendidik(dai) yang mengajarkan, membimbing dan mencontohkan kebaikan(=terbaik). Ahsanul amalan! Walaupun ada perbedaan dalam perlakuannya. Maksudnya perbedaan dalam bimbingan dan pengawasan. Anak-anak yang dikategorikan masih dalam treatment agar berperilaku baik. Sedang anak yang baik banyak dimotivasi untuk istiqomah, berlaku lebih baik dan orang lain juga baik.

Kedua anak tersebut memerlukan perhatian baik tenaga, waktu dan pikiran. Karena untuk urusan istiqomah sering kali fluktuasi(bagi anak yang sudah baik). Dakwah selalu diperlukan kapan saja dan dimana saja baik dari orangtua maupun guru. Demikian juga bagi “anak nakal”(=dalam treatment)masih sangat labil sekali. Tanpa bimbingan dan pengawasan yang kuat, anak akan bertambah tidak baik.

Orang baik adalah orang yang hingga akhir hayatnya tetap berperilaku baik. Ciri-cirinya adalah mau beribadah dengan rajin, bertanggungjawab, berperilaku baik pada diri sendiri dan oranglain. Menjadi orang baik dibangun sejak dini meskipun juga tidak menjamin akhir hayat baik, tapi ikhtiar ini jauh lebih baik. 

Dalam perjalan hidup memang terjadi berbagai tikungan yang bila tidak hati-hati akan terpeleset dan jatuh. Ingat selalu bahwa setan tidak rela kalau kita semua ini menjadi orang baik. Upaya keras akan selalu ada agar manusia jatuh pada dosa dan jadi temannya di neraka! Tidak boleh lengah. Bagaimana langkah-langkah agar tetap berperilaku baik hingga ajal menjemput?



  1. Ikhlas dalam setiap amal hanya karena Allah
  2. Ibadah dan doa yang rajin
  3. Bergaul dengan yang baik-baik
  4. Punya komunitas saling mendorong kebaikan
  5. Muhasabah tiada henti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar