sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 08 November 2013

Memaknai Kepemilikan ( dalam Suatu peristiwa)



Dalam kesempatan bertamu di kantor saya, Abah(Pembina YLPIH) mengajukan pertanyaan.
“Saya punya uang lalu uang itu saya belikan beras. Beras saya bawa pulang.  Sampai di rumah beras saya buang. Boleh beras saya buang?” tanya Abah coba menguji.
“ Tidak boleh.” jawab saya singkat.
 “Mengapa tidak boleh? Itu uang-uang saya. Terserah saya. Saya apakan saja!” tegas Abah beri alasan.
 “Daripada dibuang tidak bermanfaat lebih baik dikasihkan orang lain yang membutuhkan.” gaya diplomatis saya memberi bantahan.
“Kan dibuang enggak masalah?” tegas Abah lagi.
Kemudian saya mencoba lagi dengan alasan ini,
“Kalau begitu sama dengan jawaban orang-orang kampung  yang suka minum-minuman keras itu.”  Ini kan uang-uang saya sendiri. Enggak nyuri, koq dilarang?” (Banyakan muluuut! batin saya)
Akhirnya Abah mencoba mengingatkan saya dengan sebuah pernyataan…. Money is. . .
Klau saya cari di mbah google seperti ini:

The officer then told us in a stern voice: "ORDER WHAT YOU CAN CONSUME, MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY. THERE ARE MANY OTHERS IN THE WORLD, WHO ARE FACING SHORTAGE OF RESOURCES. YOU HAVE NO REASON TO WASTE.´”
http://36meals.blogspot.com/2011/10/money-is-yours-but-resources-belong-to.html

***
Peristiwa lain…
Seperti yang diberitakan di sebuah media di Semarang. Seorang Satpam  ditembak oknum polisi. Selanjutnya oknum ini diketahui telah minum-minuman berakohol yang menyebabkan mabuk. Dalam kondisi kurang terkendali ia melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Yang semestinya ia harus tegakan. Akhirnya nyawa seorang ayah melayang di ujung pistol.
***
Dari dialog dan kejadian di atas dapat diambil hikmahnya sbb:
Apa saja yang seseorang miliki dan lakukan akan dipertanggungjawabkan dan ada konsekuensinya.
Oleh karena itu, bagi yang beriman akan kehidupan akherat selalu sami’na wa atha’na atas perintah dan larangan-Nya.
***
Renungan …
Qs.2.219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
Qs.5.90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Qs.5.91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).