sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Kamis, 28 Mei 2015

Kunci Master



Enakan kamu. Saya harus banyak yang dibawa. Emang kamu bawa apa? Bawa kunci! Satu-persatu saya harus buka pintu dengan kunci yang berbeda-beda. Banyak lagi pintu yang dibuka. Payah… Kerja ya payah to mas! Begitu saja pakai mengeluh. Ya memang kerja keras itu penting untuk menumbuhkan komitmen dan daya juang. Tanpa keduanya sulit rasanya prestasi mampu diraih dan sukses dapat dicapai. Lalu bagaimana caranya? Apa kuncinya? Dalam buku karya M.Arief Budiman yang berjudul “Spiritual Entrepreneur” menyebutkan 5 kunci. Pada tulisan ini juga menggunakan kunci yang dipakai pada buku tersebut. Jadi kunci masterlah. Apa saja kunci yang dapat dipakai sebagai kunci master di setiap pintu prestasi dan sukses hidup?
Banyak yang sudah mengenal dengan rukun Islam. Bahkan diluar kepala bukan lupa maksudnya ya? Hanya lebih sedikit yang berhasil memahami dan mempraktekan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.


Keyakinan – Syahadat
Teman sekaligus tetangga di kampung pekerjaannya sebagai tukang batu(bangunan). Penghasilannya tidak bisa dipastikan seperti saya orang kantoran yang setiap bulan sudah jelas gajinya. Sewaktu mengecat di rumah saya dia cerita bagaimana pasang surut dan kesulitan ekonominya. Tapi yang menjadi pikiran dan renungan saya adalah keyakinan dan kesabaran dalam hidup.

“Yakin mawon Gusti Allah badhene maringi rezeki marang hambane sing yakin lan usaha keras”
(Yakin saja kepada Allah yang akan memberi rezeki terhadap hambanya yang yakin dan bekerja keras)

Keyakinan menjadi sikap awal yang mendorong tindakan meraih mimpi. Tentu, orang lain tidak percaya pada mimpi yang dikejar kalau diri sendiri saja mempunyai keraguan. Tidak yakin. Dalam nilai-nilai agama dapat diambil pelajaran bahwa bagaimana seseorang akan taat dan rajin ibadah sementara syahadatnya saja tidak penuh keyakinan?

Manajemen waktu – Shalat
Allah menjadikan makhluk di dunia mulai dari tanaman, hewan dan manusia, termasuk benda-benda mati. Dari semua ciptaan-Nya manusialah yang terpilih sebagai khalifah, pengatur dan pengelola bumi. Allah telah mengaruniainya potensi kecerdasan yang luar biasa berupa akal pikiran. Dengan akal pikiran manusia sangat berbeda dengan makhluk lainnya di dunia. Selanjutnya potensi yang manusia miliki hanya berupa potensi saja tanpa digali dan diasah. Jadi raksasa tidur!
Bangun...bangun! Allah mengajari orang-orang yang beriman untuk melakukan ibadah wajib 5 kali dalam sehari. Orang-orang yang sadar akan pendidikan yang Allah berikan akan mampu memenej waktunya. Betapa berguna waktu-waktu kita untuk membangun kemampuan diri.

“Masing-masing dari kita memiliki waktu yang sama 24 jam, tapi yang membedakan adalah dalam produk yang dihasilkan”
Shalat mengajarkan ketaatan pada sang Khalik sebagai Pencipta yang Rahman dan yang Rahim. Selanjutnya masing-masing diharapkan mampu mengelola waktu agar hidupnya lebih optimal. Produktif! Keeerennn.

Berbagi – Zakat
Sifat dasar manusia ingin menang sendiri. Kepingin dapat lebih banyak dan sedikit memberi. Sifat-sifat tersebut sebaiknya dijauhi selagi bisa. Orang yang mau berbagi dialah yang paling kaya meskipun pandangan manusia tidak. Berbagi adalah perbuatan mulia. Allah banyak memberikan karunia. Agar manusia saat kaya tidak sombong dan saat miskin rendah diri. Jangan! Keduanya merupakan fitnah, ujian apakah mau tetap takwa atau tidak?

Karunia-Nya sangat banyak di dunia ini. Sesuap nasi menjadi barang yang sangat berharga ketika banyak. Sesuap nasi mengandung keajaiban untuk membantu orang kelaparan.  
Orang yang belum pernah mendapat pembelajaran indahnya berbagi sulit untuk memberi. Ingat bahwa berbagi tidak menunggu harus kaya dahulu. Dalam kondisi apapun berbagi dapat dilakukan.
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”QS.3.92
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”QS.3.134
  
Menahan Diri – Puasa
Agama menjadi jalan manusia untuk meraih akhlak mulia. Jalan yang dituntunkan agama berupa sikap untuk menahan diri. Allah memerintahkan kaum beriman untuk menahan diri agar tidak jatuh dalam kerusakan yang sulit untuk diperbaiki. Ibarat gelas yang pecah memang bisa diperbaiki dengan dilem, tapi masih kelihatan bekas pecahnya. Beberapa perintah Allah kepada kaum beriman diantaranya:

  • Menahan amarah
  • Menahan nafsu
  • Menahan makan, minum dan berhubungan
  • Menahan perkataan kotor/banyak bicara
  • Menahan diri dari perbuatan maksiat
  • Dll.

Tidak semua keinginan diri harus disalurkan sebagaimana perkataan ahli psikologi. Tidak. Dalam agama takwa menjadi goal yang harus diraih kaum beriman. Siapa saja yang mampu meraihnya akan memperoleh kehidupan yang mulia.
Ikhlas – Haji

Dari kunci-kunci yang disebutkan diawal ikhlas(=haji) merupakan kesempurnaan iman dan takwa seseorang. Upaya yang telah dijalankan itu hanya diharapkan kepada-Nya. Ikhlas. Mulai syahadat, sholat, zakat, puasa hingga haji adalah kunci-kunci sukses. Sebagai kunci terakhir ikhlas(=haji)merangkum semua nilai-nilai yang ada di 4 kunci lainya. Artinya ikhlas hendaklah dibawa ke semua aktivitas ibadah kepada Allah. Tidak berharap kepada makhluk karena hanya kepada Allah saja tempat berharap.
+++
Ada nasehat dari KH.AA Gym sebagai berikut:
Iman yang tertinggi itu manakala kita sudah berusaha semaksimal mungkin, sudah berdoa tidak berhenti-berhenti, sudah shalat  tahajud tiap malam, shalat dhuha juga setiap pagi, tapi dalam jangka waktu yang sangat lama itu tidak ada tanda-tanda & sinyal dari langit bahwa segala doa dan upaya kita diterima. Jadi, seolah-olah kita berpikir, Allah itu apa terlalu sibuk,  kok kita begitu lamanya dicuekin. Walaualam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar