sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 03 Agustus 2015

Mendidik Anak



Saat sholat berjamaah di masjid  Umar bin Khathab biasa diikuti anak-anak kecil. Mulai batita sampai usia SD. Masjid yang saya kelola ini memang tidaklah melarang anak-anak untuk ikut sholat berjamaah. Saya pernah pesan kepada orangtua untuk memberi nasehat pada putra-putrinya saat akan pergi ke masjid. Pesan agar mengikuti sholat dengan tertib dan tidak gaduh ketika dalam masjid. Namanya anak-anak meskipun sudah diberi nasehat masih ada saja yang ramai dan gaduh saat sholat. Bicara dengan teman sebayanya atau dorong-dorongan agar temanya tertawa. Memang satu sisi ini adalah baik bagi anak untuk mengenalkan sedini mungkin beribadah secara berjamaah. Namun disisi lain kegaduhannya menjadi gangguan terhadap kekhusukan seluruh jamaah sholat. Lalu bagaimana sebaiknya?


Untuk urusan mendidik, menasehati dan mengingatkan pada anak tidak cukup sekali langsung selesai urusan. Tidak bisa. Bahkan Allah saja memberi peringatan pada manusia juga berulang-ulang.
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).”QS.al-Isra’(17).89
Beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendidik anak-anak sebagai berikut:

Nasehat
Orangtua pasti merasa senang memiliki anak yang baik. Sebagaimana doa yang sering dipanjatkan yaitu:
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”al-Furqan(25).74
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."Ali Imron(3).38
Untuk itu orangtua perlu memberikan pemahaman kepada anaknya. Mereka menyampaikan nasehat pentingnya menjadi anak sholeh. Menjadi anak sholeh merupakan salah satu jalan yang pahalanya tidak terputus.

Bimbingan
Sudah sewajarnya orangtua membimbing  anaknya sejak dini. Karena bimbingan sejak dini merupakan jalan membangun kebiasaan baik. Dan kebiasaan baik ini insya’allah akan dibawa hingga dewasa. Bimbingan orangtua kepada anaknya meliputi tentang tutur kata yang baik, sikap dan perilaku sebagai anak sholeh, dan beribadah yang rajin untuk akherat.
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga). QS.Saba’(34).37

Teladan
Nasehat dan bimbingan orangtua memang penting agar anak paham dan memiliki kebiasaan. Dan ada yang jauh lebih penting yaitu teladan. Anak akan hilang kepercayaan kepada orangtua bila tiada keteladanan. Keteladanan orangtua memperkuat keduanya. Pengaruh keteladanan jauh lebih besar bagi anak. Sebagai contoh: kalau orangtua menasehati anaknya untuk sholat tentu orangtua juga lebih dulu menjalankan sholat.

Peringatan
Dalam perjalanannya anak seringkali tidak sesuai dengan harapan orangtua, bahkan melanggar apa-apa yang sudah diminta oleh orangtua. Pelanggaran anak tersebut orangtua hendaknya memberikan nasehat dan peringatan.  Sebaiknya orangtua tidak boleh langsung memberi hukuman kepada anaknya yang melanggar, sebelum peringatan, teguran dan celaan.

Pengawasan
Anak-anak yang diharapkan oleh orangtua menjadi anak sholeh, tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan orangtua. Pengawasan orangtua ini menjaga agar anak-anak tidak terjatuh ke dalam perbuatan dosa yang mencelakannya. Tidak bolehlah orangtua 100% mengawasi semua tindak-tanduk anak atau juga orangtua membiarkan 100% anak berbuat. Hendaknya orangtua secara bijaksana melakukan aktivitas ini.

+++
Saat saya wirid dan dzikir habis sholat Maghrib tersenyum dan gembira terhadap anak teman saya. Apa pasalnya saya tersenyum dan gembira? Terdengar dari mulut mungilnya mengucap do’a:
Allahuma firli wa liwaalidayya warhamhumaa kama robbayaanii shoghiro
Ya Allah jaditan Rahma anak sholeh ya Allah…. Sudah ya yah, sudah yah! Ia minta pada ayahnya yang berada disampingnya untuk segera pergi dari tempat duduknya.
Sebenarnya artinya Ya Allah ampunilah dosa2 kami dan dosa kedua kedua orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar