sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Minggu, 23 Agustus 2015

Belajar dari Jenderal Soedirman



Malam itu diangkat tema tentang jenderal Soedirman. Mata Najwa telah mendatangkan beberapa tokoh untuk memberikan konfirmasi dan pendapatnya jenderal satu ini. Sungguh pelajaran yang sangat berharga yang ditunjukan pahlawan kita ini. Tentang pribadinya dan ketokohannya patuh untuk diteladani. Ya diteladani bagi para TNI pada khususnya dan para pemimpin di negeri ini. Apa saja yang dapat diteladani bagi mereka?


Visi “Merdeka”
Dari semua kisah yang diceritakan narasumber dapat disimpulkan bahwa Beliau memiliki keinginan kuat untuk merdeka. Tidak ingin dijajah! Perlawanan yang tidak mengenal lelah menunjukan betapa besar tekad membebaskan bangsanya agar nasib sengsara dibawah penjajah lenyap dari bumi pertiwi ini.

Kesederhanaan
Kisah yang diungkapkan cucu jenderal Soedirman bahwa tidur dikasur hanya saat malam pertama saja. Setelahnya Beliau pindah di lantai untuk tidur. Ketika ditanya oleh istrinya hanya dijawab bahwa dirinya tidak terbiasa. Pemimpin yang demikian ini yang ada dibenaknya dan diperjuangkannya hanyalah bagaimana tanggungjawab sebagai pemimpin tertunaikan dengan baik. Bukan upeti, kesenangan dan puja-puji yang diharapkan. Sehingga kesederhanaanlah yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Ketegasan sekaligus santun
Keadaan badan yang tidak sehat akibat sakit TBC sehingga paru-paru tidak normal. Toh demikian Beliau tetap saja terus berjuang melawan penjajah. Ada yang menyarankan untuk berada di kota saja seperti nasehat Ir.Soekarno presiden. Tapi, ia tetap hormat pada presiden kemudian secara diam-diam Soedirman pergi ke hutan untuk perang gerilya. Dengan jalan ditandu Soedirman member komando dan memimpin pasukan mengusir Belanda.

Tentara yang hebat
Letjen(Purn) Sayidiman Soeryohadiprojo menyebut bahwa Soedirman adalah Tentara Pejuang Tentara Rakyat Tentara Nasional. Kegigihan dalam melawan penjajah terus berkobar. Masuk hutan keluar hutan dalam kondisi sakit bukti sebagai tentara pejuang tanpa kenal lelah. Beliau juga tentara rakyat karena semua pikiran dan tindakan yang dilakukan hanya untuk membebaskan rakyat Indonesia. Dan Beliau juga tentara nasional karena bukan kelompok dan golongan yang menjadi ukuran dan perjuangannya.

Mendengar dan menyaksikan testimony para tokoh dalam acara tv diatas dapat menjadi pembangkit semangat generasi mendatang. Pelajaran-pelajaran yang dihadirkan amat penting sebagai penuntun menjadi pemimpin bangsa yang hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar