sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 17 April 2015

Semangat

Merdeka



Tanggal 18 April 1955 menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Adalah pertemuan pertama negara-negara Asia-Afrika yang dikenal dengan nama Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika. Kota Bandung menjadi saksi pertemuan bersejarah ini, maka disebut juga Konferensi Bandung. Untuk mengenang peristiwa tersebut, pemerintah akan menyelenggarakan peringatan ke-60 di Jakarta pada tanggal 19-24 April 2015.  Dan di Bandung  akan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015.


Negara-negara yang bergabung dalam KAA ini kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. Sehingga tujuan Negara-negara ini bergabung adalah untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika melawan kolonialisme atau neokolialisme Amerika, Uni Soviet, atau Negara imperialis lainnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asi-Afrika

Semangat negara-negara Asia-Afrika sungguh mulia. Melepaskan belenggu kemiskinan(ekonomi & budaya) dan melawan penjajahan. Kedua masalah tersebut sering berkecamuk di negara-negara berkembang. Namun, dari kedua masalah tersebut dapat dikatakan juga hanya satu yaitu: Penjajahan. Penjajahan baik mental maupun fisik akan menjadikan negara mundur. Bentuk kemunduran bisa diberbagai bidang, sebagai contoh ekonomi dan pendidikan.

Indonesia sebagai salah satu Negara yang masih berkembang tidak luput dari penjajahan juga. Yaitu penjajahan di bidang ekonomi misalnya sektor pertanian dan peternakan. Bagaimana Indonesia mampu merdeka dari ketergantungan impor beras, pupuk dan obat-obatan? Sedangkan dalam bidang  pendidikan adalah penjajahan dalam bentuk kebodohan. Kapan SDM Indonesia merdeka dari belenggu kebodohan(=tidak bermutu)? Atau pertanyaan yang lebih praktis adalah berapa banyak buku yang masyarakat baca dalam sepekan?

Kedua pertanyaan di atas perlu dijawab oleh pemimpin yang sedang menjabat saat ini. Dalam hal ini Presiden sebagai pucuk pimpinan tertinggi di eksekutif haruslah bisa menyelesaikan. Sedangkan pejabat di legislative dan yudikatif harus juga mengawalnya agar sevisi, yaitu “merdeka” untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Bukan pertengkaran yang tidak pernah habis-habisnya. Petugas partai! petugas partai? Kayak di ILC saja! Celetuknya orang-orang: BBM, BBM. Mikir, mikir…!

Menengok kembali pada peringatan KTT Asia Afrika 2015, pemerintah telah mengambil tema sebagaimana dikutib oleh Tribun sbb:

"Tema yang akan kita jual dalam peringatam 60 tahun KTT Asia Afrika adalah perkuatan, stragthening, kerjasama selatan-selatan. Tetapi pada saat yang sama kita juga menginginkan agar kerjasama selatan-selatan ini juga memberikan kontribusi terhadap upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia," ujar Menlu.

Tujuan yang dicanangkan diatas mudah-mudahan bukan hanya manis diucapan saja tapi juga membumi. Yaitu menumbuhkan kekuatan kerjasama, perdamaian dan kesejahteraan di antara anak bangsa.Dengan semangat “merdeka”kita berperan untuk memerangi segala bentuk penjajahan yang membelenggu bangsa ini melalui bidang kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar