sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 24 April 2015

Cukup Sudah!



Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.”

QS.az-Zumar(39).36



Potongan ayat diatas menjadi bagian kajian malam Rabu yang lalu. Adalah benar adanya,  manusia merasa tidak cukup Allah sebagai Tuhan mereka, maka mereka masih mencari tuhan-tuhan yang lain(seperti: patung, pohon, kuburan, harta kekayaan, orang sakti dll).


Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah SWT berfirman, "Bukankah Allah mencukupi hamba-Nya." Maksudnya, Dia akan mencukupi orang yang mengabdi dan bertawakal kepada-Nya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid al-Anshari r.a., bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda,


"Sungguh berbahagialah orang yang telah diberi hidayah untuk masuk Islam. Kehidupannya merupakan kecukupan dan dia merasa cukup dengannya.”



Hadits diatas diriwayatkan pula oleh Imam Nasa'i dan Tirmidzi dan disahkan oleh beliau.

Selanjutnya dijelaskan ada 3 keinginan manusia yang sering diminta. Hanya ketiga keinginan tersebut merupakan pandangan Allah dan Rasul-Nya. Sungguh berbeda sudut pandangnya.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. secara marfu',


"Barangsiapa ingin menjadi manusia yang paling kuat maka bertawakallah kepada Allah SWT nan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling kaya maka hendaklah apa yang berada dI tangan Allah SWT lebih dia percayai daripada apa yang berada di dalam genggaman kedua tangan nya. Dan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling terhormat maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah SWT "



  • Hanya orang yang kuat saja yang menjadikan Allah sebagai sandaran hidup, bukan makhluk yang fana.
  • Orang terkaya sebenarnya hanya besar berinvestasi di jalan Allah untuk negeri akherat.
  • Bukan tergolong orang terhormat kalau belum bertakwa, hanya terbelenggu dunia.
Berikut kisah yang teman saya kirim via email sebagai inspirasi pagi hari. Kisah cocok dengan paling kaya dan paling terhormat.
Segelas Susu
Ketika kita bekerja keras dan mendapatkan hasilnya, maka terbesit rasa sayang ketika akan memberikannya kepada orang lain, dengan dalih “Bukannya saya telah bekerja keras untuk ini dengan banyak pengorbanan, kok dengan mudahnya diberikan kepada orang lain”. 
Mari kita geser paradigma kita melalui cerita nyata ini.
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uang, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan gelas besar berisi susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata: "Dari dalam hatiku aku berterima kasih untuk pemberian Anda."
Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Howard. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada  wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan..... Wanita itu sembuh. Dr. Howard meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Howard melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu" tertanda, Dr. Howard Kelly.
Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

“Sahabat, dalam hidup ini tidak berlaku hukum pengurangan, seperti kue tart yang bila kita berikan seperempatnya pada orang lain, maka kita tinggal memiliki tiga perempatnya.  Namun yang berlaku adalah hukum kelimpahan, yang artinya apa yang kita berikan melalui tangan kanan kita, akan kita terima dengan tangan kiri kita”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar