sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 27 April 2015

Guru Generasi Z dan Alpha



Lulusan STKIP Al Hikmah adalah guru masa depan. Guru untuk generasi Z dan Alpha. Yaitu generasi yang lahir tahun 1995-2010, dan lahir tahun2011-2025. Generasi Z disebut juga iGenerationGenerasi Net, atau Generasi Internet. Murid-murid yang hidup di zaman teknologi berkembang begitu cepat. Mereka menjadi generasi yang fasih teknologi. Produk-produk baru yang muncul bukan kendala bagi mereka. Akses dunia maya sangat terbuka. Sulit untuk membatasi mereka meskipun ada software dan login hanya untuk dewasa.


Murid-murid generasi Z ini bisa terlihat “alim” tapi sebenarnya jiwanya dan pikirannya kosong. Kosong akan nilai-nilai dan akhlak yang harus menjadi filter dan penjaga “hidup sehat”. Mudahnya berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial bisa terjadi dimana saja, melalui laptop maupun smartphone. Anak diam di kamar sendirian dengan internet terdefinisi “baik” tapi jika filter tidak ada dapat melakukan hal yang negatif.  

Belum lagi dengan kompetisi masa depan yang menuntut kemampuan beragam dari lulusan sekolah atau universitas. Multitasking. Kreativitas masing-masing individu menjadi tambang yang harus digali dan dikembangkan menghadapi persaingan global. Yaitu bukan hanya sesama anak bangsa tapi antar bangsa lain di dunia ini. Bangsa yang tidak siap menghadapi persaingan di dunia global akan tersingkirkan.

Sebagai lulusan guru STKIP Al Hikmah yang akan mendidik generasi Z dan Alpha di atas adalah sosok guru pejuang. Mulai semester pertama hingga semester akhir, mereka berjuang memperkokoh diri. Penguasaan materi sebagai core bidang ilmunya dan cerdas mentransfer pengetahuan yang diajarkan. Satu lagi yang tidak boleh ditinggalkan yaitu akhlak. Ingat bahwa ilmu berasal dari Yang Maha Pemilik Ilmu, maka ilmu yang disampaikan bukan bebas nilai, tapi bernilai ibadah. Karena bernilai ibadah guru yang mendidik harus sudah beres dengan akhlak mulia. Upaya guru ini akan menjadikan anak cerdas dan berakhlak mulia.

Guru lulusan STKIP Al Hikmah merupakan guru pejuang yang berjuang dalam pendidikan bukan guru yang bekerja di dunia pendidikan. Beberapa tahapan yang dibangun adalah sebagai berikut:

Guru Binaan adalah calon guru yang meniti karier dengan menguasai bidang ilmunya. Kemudian mereka mengamati proses transfer ilmu guru senior di sekolah lab.  Selanjutnya mendiskusikan dan memperdalam hasil pengamatannya dengan teori-teori yang berkaitan. Masih membutuhkan bimbingan penuh guru senior untuk meningkat ke guru mandiri.
Guru Mandiri adalah calon guru yang mampu mengajar di depan murid-murid tanpa bantuan guru senior. Mulai persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi termasuk tindak lanjut mampu dikuasai. Keterampilan mengajar ini meningkat seiring jam terbang dalam mengajar di kelas dan pendalaman di ruang kuliah(kampus). Tingkatan guru ini sudah tidak lagi memerlukan bimbingan  seperti guru binaan.

Guru Sejawat adalah calon guru yang bukan hanya mampu mengajar secara mandiri tapi juga memiliki kemampuan memberi contoh teman sejawat sebagai guru yang baik. Proses duplikasi menjadi guru baik terjadi di tingkatan guru sejawat ini.

Guru Model adalah tahapan terakhir lulusan guru yang memiliki spesialisasi kemampuan dan keterampilan dalam mengajar. Dalam ukuran standar semua lulusan STKIP Al Hikmah adalah guru yang baik tapi disisi lain juga memiliki keterampilan dan kemampuan khusus.  Sehingga murid-murid akan terlayani sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Guru model  menjadi tingkatan tertinggi yang bukan hanya memberi contoh dan menjadi panutan saja, tapi pejuang pendidikan yang menjadi lembaganya bermutu.

Keempat tahap guru STKIP Al Hikmah tersebut diharapkan mampu membimbing generasi Z dan Alpha di masa mendatang. Yaitu anak-anak yang mampu hidup di zaman global tapi tidak meninggalkan karakter, akhlak sebagai seorang muslim yang baik. Rajin ibadah, cerdas dan peduli pada lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar