sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 04 September 2015

Membangun Generasi Pemenang



“Kesempatan berkarya besar hanya di kala muda sebelum akhirnya hidup tiada berdaya. Lakukanlah!”   -Heri miarto

Menyiapkan generasi mendatang hanya dimiliki sedikit orang. Meskipun sedikit orang yang memikirkan generasi mendatang insya’allah pengaruh dari sumbangsihnya besar sekali untuk kehidupan anak cucu.Mereka itu- yang mau membangun generasi mendatang -jelas bervisi jauh melampaui batas usianya.Tidak berhenti pada kesuksesan atau pencapaian keinginan pribadi.Beyond expectation!Indonesia membutuhkan orang-orang yang berkualifikasi demikian.Kesulitan hidup seperti saat ini semoga masih ada orang-orang pilihan tersebut.   


Kualifikasi orang yang bervisi ke depan di atas adalah CERDAS. Yaitu cerdas pikiran dan cerdas hartanya.Kualifikasi pendukung lainnya adalah tidak memiliki kepentingan pribadi kecuali menyiapkan generasi pemenang.Proses yang dilakukan sungguh tidak ada keuntungan dunia kecuali balasan akherat yang Allah telah janjikan. Surga!

Dalam buku karya DR.Sayyid Muhammad Nuh berjudul”The Winning Generation”mengungkap rahasia generasi pemenang memberi inspirasi tulisan pendek ini.Buku ini mengungkap beberapa sahabat Nabi yang memiliki jiwa dan amaliah yang luar biasa. Patut untuk diteladani dalam membangun generasi pemenang di Indonesia.Beberapa rahasia yang diuraikan adalah ikhlas berniat dan beramal, mengikuti sunah Nabi, suci jiwanya, zuhud pada dunia, mewakafkan hidupnya pada dakwah dan solidaritas iman.

Generasi pemenang dalam masa pembentukannya hendaklah sudah meniatkan apa yang dilakukan karena Allah semata. Jika tidak maka ke depan generasi ini akan hitung-hitungan untung rugi dan yang selalu dipikirkan adalah uang. Pekerjaan tidak jalan tanpa uang. Perjuangan miskin kaya keuntungan.

Generasi pemenang bukan bertindak semaunya. Tapi harus mengikuti contoh Rasulullah sebagai teladan. Apapun yang dilakukan haruslah tidak bertentangan dengan contoh dari Nabi agar mendapat pahala dari sisi-Nya.

Generasi pemenang juga memiliki jiwa-jiwa yang suci dari penyakit-penyakit hati. Seperti riya’, iri, dengki, ujub, hasad dan sombong. Karena penyakit hati tersebut akan menggrogoti jiwa suci.Akibatnya hati akan sakit. Bila tidak disembuhkan akan mati.

Berikutnya generasi pemenang tidak menjadikan dunia sebagai tujuan tapi sarana untuk mengabdi kepada-Nya.Apapun yang dimiliki tiada artinya apa-apa bila tidak member manfaat kepada orang lain.

Terakhir generasi pemenang akan memiliki puncak perjuangan ketika mereka dengan suka rela mau mewakafkan dirinya untuk jalan dakwah. Mengajak orang lain baik seperti dirinya. Sehingga misi ini terus bergulir dari generasi ke generasi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar