sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Kamis, 18 Juni 2015

Bulan Puasa



“Mas sekarang bulan puasa.” Tahu. Pemerintah kan udah mengumumkan melalui menteri agama tidak bisa melihat hilal di seluruh negeri ini. Bulan digenapkan menjadi 30 hari. “Mas sekarang bulan puasa. Ya kenapa?” Barang-barang pada naik. Emang gua pikirin!” Lha iya ta mas. Gula naik dan kopi naik.” Terus apa urusannya... ya enggak ada kopi Mas! “Wah, tidak minum kopi?” Jadi kepala pusing tujuh keliling. Jadi mikir gini ini. Makanya sekarang puasa mas... Masak tidak bisa puasa tidak minum kopi. Minum rokok e e... maksudnya ngisap rokok! Ya harus bisa. Sekarang kan bulan puasa. Wajib lho...


Puasa bagian dari penyucian jiwa. Jiwa yang sangat tergantung pada materi. Padahal sewaktu menghadap-Nya materi tiada dibawa. Lalu kenapa harus bergantung padanya bukan bergantung pada Allah. Yang Maha Kuasa. Qul Huwa Allahu ahad. Allahu shomad. Jiwa-jiwa yang tergantung pada materi menyebabkan lupa. Lupa pada asal diciptakan. Cinta kepayang pada materi, dunia yang pasti ditinggalkan. Itulah yang disucikan. Bukankah harta benda yang kita miliki halal? Bukankah istri kita masing-masing juga halal? Lalu kenapa kita dilarang(=batal puasa) bila menggunakan disiang hari untuk makan, minum dan berhubungan? Bulan puasa hendaklah menjadi momen seluruh kaum beriman untuk mendidik diri menjadi orang-orang yang mulia.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”QS.al Baqarah(2).183.

Apakah cukup hanya urusan makan, minum dan berhubungan yang dilarang, ditahan di siang hari? Kalau puasanya bukan puasa anak-anak tentu tidaklah cukup. Karena kemuliaan dibangun bukan dari fisik semata tapi juga ruhani, jiwa sebagai inti nanti menghadap-Nya. 

Berikut beberapa nasehat yang Rasul ajarkan pada kita semua.

Wajib berpuasa dan sholat malamlah karena iman
“Bulan Ramadlan adalah bulan yang Allah telah mewajibkan atasmu berpuasa; dan aku mensyari’atkan baimu beribadat pada malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadlan dan beribadat di malam harinya karena iman dan mengharap ridla Allah keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari perut ibunya.”(HR.Ibnu Majah, Al Baihaqi)

Jauhi Dusta & Mengumpat
“Puasa adalah perisai selama ia belum dirobek dengan dusta dan mengumpat.”(HR.Ibnu Hazm)

Tidak Berkata kotor & Caci maki
“Bukanlah puasa itu hanya dari makan dan minum, tetapi puasa itu dari perkataan-perkataan kotor dan caci maki.”(HR.Ibnu Khuzaimah)

Hindari kesia-siaan
“Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga”.(al Hadits)

Sukalah memberi ifthar(ta’jil/berbuka)
“Siapa yang memberi makan berbuka orang yang berpuasa ia mendapat pahala seperti pahalanya(yang berpuasa) tanpa mengurangi pahalanya yang berpuasa sedikitpun.”(HR.Turmudzi)
 
Mas sekarang bulan puasa lho?! Iya, iya kenapa? Mas puasa enggak? Ya puasalah...kan udah baligh! Pintar masku. Puasa tentu seperti yang dinasehatkan Nabi, Rasul yang menjadi tauladan hidup kita. Bukankah begitu diajeng? Beeetul!Aku jadi semakin sayang kepadamu...kang mas. He’e?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar