sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Sabtu, 27 Desember 2014

Character Matters (lanjutan-2)



Sikap positif

Di tulisan yang terdahulu Cognitive Behavioural Theraphy (CBT) sudah dibahas tentang membiasakan diri untuk berpikiran positif.  Pikiran dan diri yang sehat saat tidak diracuni dengan muatan negatif pada tubuh. Muatan negative dapat berupa informasi yang merusak seperti kekerasan, pornografi, pembunuhan, dan virus lainya. Contoh perilaku yang tidak mendidik dapat juga menjadi dan membangun persepsi menyimpang.

Sebuah kejadian yang bisa saja terjadi pada Anda, adalah membuat janji. Sebut saja Pak S membuat janji dengan seorang desainer baliho bernama Pak P. Janji disepakati dengan hari dan jam pertemuan, termasuk tempatnya. Tibalah hari dan jam yang sudah disepakati mereka berdua. Namun, dari 5 menit, 10 menit hingga 30 menit belum datang juga. Sementara Pak S sejam berikutnya punya urusan penting yang tidak dapat ditinggalkan. Bagaimana sikap Anda?


 Marah, kecewa dan jengkel so pastilah! Memang bawaan sejak lahir. Di sini perlu dimunculkan kesadaran diri untuk mengubah mindset kearah yang positif. Perlu dipertimbangkan kalau mau marah sekali, kecewa banget atau jengkel luar biasa tetap saja tidak berdampak baik, ya pasti jelek pada diri. Pilihan yang tepat berpikir positif dengan member alasan yang mungkin terjadi seperti ada halangan di jalan, lupa, ada kegiatan mendadak atau memang ini takdir yang terbaik.


Bersikap positif membawa manfaat yang lebih baik bagi mental:
Membangun hati dan pikiran yang bersih(ikhlas & ridlo)
Memberi harapan untuk lebih baik(optimis)
Melatih daya tahan(tidak lekas menyerah/putus asa)
Terus berjuang(alternative & kreatifitas)
Mental lebih matang menghadapi semua kondisi(dewasa bersikap)

Bekerja keras
No pain no gain
Secara empiris orang-orang yang dikatakan sukses atau berhasil karena telah melampaui semua  kesulitan yang menghadang. Tentu meraih sesuatu yang diimpikan dengan kerja keras tanpa henti dan menyerah. Fasilitas yang dimiliki tidak selalu menjadi jaminan jikalau orang yang bersangkutan tidak mau bekerja keras. Disini yang berbicara bukan hanya domain hard skill saja tapi juga soft skill sebagai  pendukung sukses.
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”QS.al-Baqarah(2).148
Ayat-ayat lain adalah al-Maidah(5).48;al-Hadid(57).21;al-Muthafifin(83).26
Tentu kemampuan berkompetisi(berlomba-lomba) yang bermakna kerja keras ini juga terdorong pesan-Nya
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”QS.al-Mulk(67).2
Berikut ayat-ayat yang berkaitan dan mendukung untuk bekerja keras untuk memperoleh kemenangan: QS. An-Nahl(16).67;Fushilat(41).33 dan al-Hujurat(49).15

berlanjut....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar