sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Kamis, 23 Juli 2015

Takbir...Allahu Akbar!



Kebiasaan kaum muslimin di Indonesia menyambut hari raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir. Keliling kampung atau kota. Pawai mengucapkan takbir dengan tabuhan musik. Menggema di seluruh penjuru negeri. -Saat ini Hari raya jatuh bersamaan dari kedua organisasi terbesar di indonesia. Sebenarnya banyak versi awal puasa dan hari raya di tanah air ini- Walaupun Nabi tidak mensyareatkan takbir seperti demikian. Hanya para sahabat memberi contoh saat berangkat menuju tanah lapang dengan bertakbir hingga menjelang dilaksanakan sholat Id. Allahu akbar, Allahu akbar laailaha illallahu allahu akbar, allahu akbar walillaahilhamd.


Allah Maha Besar! Ditangan-Nyalah segala makhluk berhajat. Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak ada yang menyamai-Nya. Allahu akbar!
Dalam Qur’an surat Saba’(34) ayat 36:
“Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Ayat di atas mengingatkan memori saya tentang keluarga anak paman saya. Keluarga ini mengalami gelombang bahtera yang menghempaskan. Cerai menjadi jalan keluar. Suami terpikat wanita lain. Anak menjadi korban. Istri kelabakan menanggung beban rumah tangga. Empat anak yang harus dihidupi seorang diri. Pola asuh anak-anak mengalami gangguan. Sungguh memprehatinkan, persis seperti anak pertamanya bernama Prehatin. Dengan penuh keprehatinan istri berjuang menghidupi keempat anaknya. Membuka salon menjadi jurus mengais rezeki.

Salah satu anak laki-laki yang saya kenal sejak kecil muncul kembali. Saat lebaran tahun ini datang dengan istri tercinta dan kedua anaknya, laki-perempuan. Nampak wajah-wajah bahagia terpancar dari wajah suami dan istri. Pekerjaan suami sudah mapan sebagai pegawai negeri sipil di dinas PU. Yang dulu ia rintis dari pegawai lepas sebagai penyapu jalan. Kesabaran dan ketekunan mengubah nasibnya. Akhirnya terpilih menjadi CPNS dan kemudian PNS sampai sekarang. Dulu, ia hanyalah anak yang kurang terurus. Ingusan! Ingus selalu keluar masuk hidung. Tangan dan baju menjadi pengusap dan penampung. Wajah kusam dan kotor menghiasi hari-harinya. Hari ini-lebaran 2015- saya bertemu kembali ikut merasa bahagia. Allahlah yang melapangkan dan menyempitkan rezki. Alhamdulillah.

Maha Besar Allah. Kekuasaan meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Kita diberi kebebasan berikhtiar mencari rezki. Meskipun tidak tahu seberapa besar kapling yang diberikan-Nya. Allah Maha Adil, Maha Tahu dan Maha Bijaksana atas hamba-Nya. Besar-kecilnya rezki yang diberikan kepada seluruh makhluk kita hendaknya yakin bahwa itu untuk kebaikan makhluk. Hamba yang beriman ridla dan bersyukur atas karunia-Nya. Insya’allah dengan sikap demikian rezki akan ditambah Allah. Besar-kecilnya karunia bukan tanpa maksud tapi untuk sarana mengabdi-Nya. Kalau manusia mendapat rezki tapi tidak menjadikan mengabdi-Nya maka kufurlah ia.

Untuk itu jika kita meyakini Allah Maha Besar. Allahu akbar! Maka kita hendaknya memiliki sikap yang benar. Jauh dari pengingkaran nikmat dan perilaku menyimpang. Sikap apa saja yang perlu dikembangkan?
Berprasangka baik
Allah yang membagi rezki atas tiap-tiap makhluk. Tidak pantas manusia mempunyai prasangka buruk kepada-Nya. Allah Maha Sempurna, maka prasangka baik adalah lebih baik. Lebih membangun jiwa.
Menyebut
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”QS.ad-Dhuha(93).11
Alhamdulillah. Hendaknya ucapan yang tidak boleh tertinggal adalah bersyukur. Puji syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Gemar mengucapkan puji syukur menghasilkan energi positif. Energi positif bagi yang mensyukuri nikmat. Allah menegaskan bagi orang yang bersyukur berarti ia telah bersyukur atas dirinya sendiri.  Allah menjanjikan akan menambah nikmat, subhanallah.Allahu akbar. QS.an-Nashr(110)
Beramal shaleh
Allah telah banyak memberi nikmat. Beramal shaleh adalah jalan terbaik dalam mensyukuri nikmat Allah. Firman-Nya dalam surat al Kautsar(108):
1.       Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2.       Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3.       Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Kuncinya bersyukur, sholat, dan berkorban. Dengan bahasa lain meningkatkan hubungan baik kepada Allah dan menjalin kemanfaatan kepada sesama. Wallahu’alam. Allahu akbar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar