sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 16 Februari 2015

Topeng



Hari masih pagi kendaraan belum banyak bersliweran di jalan. Udara dingin menusuk kulit dan tulang. Cles, cles, cles…!Kayak di-freezer aja! Mungkin begitu kata-kata yang dapat ditebak dari batin para pencari mahasiswa. Waktu masih menunjukan pukul 3.00 saat nyenyak-nyenyaknya tidur, kecuali bagi yang biasa bangun bagi untuk sholat tahajud atau… ke pasar kulaan sayur atau mracang. Bantal, guling, dan selimut mereka ceraikan untuk sementara, karena mengejar waktu pergi keluar kota. Motor di-starter menembus udara pagi kearah kampus. Kendaraan siap mengantar menuju tempat pameran(edufair) dan presentasi tepat pukul 4.00. Jarak kota tujuan rata-rata antara 2 setengah jam sampai 3 jam. Sehingga jam 8.00 sudah bisa dimulai acaranya.


Bulan Desember hingga Februari menjadi agenda tahunan para pencari mahasiswa. Mereka mengikuti pameran dari kota satu ke kota yang lainnya. Barang yang wajib dibawa adalah brosur, spanduk, merchandise dan x-banner. Sedang barang yang sunah dibawa seperti backwall, profil, TV, dan atribut-atribut lain yang relevan.

Dari PTN yang sudah memiliki nama dan jam terbang sudah puluhan tahun tidak menjadi beban. Penjaga stand-stand cukup beberapa mahasiswa junior(TK.1) dan ditambah 1 senior sebagai leader di lapangan. Memberi informasi tentang kuliah dan beberapa fakultas serta prodi yang ada di kampusnya. Demikian juga dengan beberapa PT yang favorit kegiatan hampir sama hanya untuk urusan pencarian mahasiswa ini sudah diserahkan pada tim khusus, marketing. Bagi PT yang baru belum wajib memakai tenaga marketing, cukup SDM-SDM yang siap untuk berjuang dan mau tampil sebagai marketer. Ingat strategi bisnis dari pakar marketing adalah semua personel yang ada di perusahaan atau institusi bisa menjadi marketer. Ini jurus yang dilakukan di STKIP Al Hikmah.

Edufair menjadi momen penting untuk mengenalkan dan mengedukasi kepada para calon mahasiswa yang akan menempuh pendidikan tinggi. Meskipun beberapa calon lulusan kelas XII sudah mempunyai ketetapan di PT mana mereka akan tempuh kuliahnya. Biasanya ini berlaku di sekolah-sekolah kota dan sekolah favorit. Beda dengan sekolah-sekolah yang grade-nya dibawahnya rata-rata masih galau, bimbang ke PT mana yang cocok. Yaitu cocok kemampuan dan cocok biaya studinya.

Mengedukasi para calon mahasiswa(=kelas XII) yang memiliki potensi tinggi lah menjadi tantangan tersendiri untuk ditaklukan oleh tim pencari mahasiswa STKIP Al Hikmah. Mereka adalah para dosen yang setiap hari memberi kuliah mahasiswa bidang Matematika dan Bahasa Inggris. Bahkan para pejabat juga turun gunung untuk mendapatkan mahasiswa yang memenuhi kualifikasi cerdas dan minat jadi guru. Di ajang edufair mereka harus berlagak marketer yang handal mampu menarik calon mahasiswa setidaknya ‘mampir’ ke stand untuk mendapat informasi. Sampai closing calon mahasiswa mau mengisi form minat dan atau form pendaftaran.

Topeng sering dipersepsikan untuk menutupi wajah agar tidak tampak jelas wajahnya. Yang di www.artikata.com memiliki padanan kata masker, kedok, kelir dan samaran. Namun topeng disini bukan mengandung maksud negative, mengelabuhi seseorang untuk memperoleh sesuatu dengan jalan tidak jujur.  Samaran yang dilakukan para dosen STKIP Al Hikmah justru merupakan kemampuan lebih atau multi tasking bukan hanya mengajar di ruang kuliah dengan piranti IT  mereka jago tapi mengenalkan product knowledge beserta tools-nya hebat pula.

Guru-guru masa depan merupakan sosok yang multi tasking. Bukan hanya dituntut kemampuan mengajar di depan kelas tapi juga kemampuan dan keterampilan yang lain seperti:
Dai
Menyampaikan kebenaran, memberikan bimbingan dan memberi teladan adalah tugas guru selain mengajar. Medan perjuangannya dapat di sekolah maupun di masyarakat di mana mereka tinggal. Ia memiliki peran sangat penting sebagai sosok pendukung dan penebar kebaikan di muka bumi ini. Agar terbangun masyarakat yang beriman dan bertakwa di bawah lindungan-Nya. Tentu guru dai ini memiliki kemampuan yang berkaitan dengan agama, alhamdulillah bila memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Bahasa Inggris. Tob marqotob!
Peneliti
Guru diharapkan tidak statis. Terus melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan. Salah satu cara peningkatan kemampuannya adalah dibidang penelitian. Penelitian yang saat ini sedang digalakkan adalah penelitian tindakan kelas(PTK). Melalui PTK guru-guru mampu mengembangkan pembelajaran yang lebih baik. Dan pada akhirnya kelas lebih kondusif dan kemampuan siswa menjadi optimal.
Bapak & Suami
Guru yang berperan sebagai bapak dan suami di rumah merupakan bentuk kemampuan dan keterampilan lain pula. Sebagai suami ia harus mampu membimbing istri menjadi wanita yang sholehah. Mencintai, mendidik dan membimbing istri dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Sedang sebagai bapak, guru memberi contoh membina keluarga-keluarga yang sukses. Mendidik dan membimbing dari urusan akhlak sampai pelajaran sekolah. Walaupun yang paling penting adalah urusan akhlak, karakter yang harus dibiasakan anak-anak hingga mereka bawa saat dewasa membina keluarga.
Ibu & Istri
Guru yang berperan sebagai Ibu dan istri-bila ibu guru- di rumah adalah amanah yang tidak mudah juga. Bila tidak memiliki kemampuan dan keterampilan bisa menjadi boomerang. Mampu mendidik orang lain tapi tidak mampu mendidik keluarga. Ibulah yang menjaga kondusifitas keluarga. Anak-anak yang sopan dan santun serta cerdas lahir dari ibu yang hebat. Lebih-lebih ibu guru yang secara pengetahuan memiliki. Anak-anak yang rajin ibadah dan hormat kepada orangtua lahir dari bentukan ibu yang penuh kasih sayang. Sebagai istri dari suaminya ia berperan dalam melayani dan menjaga kehormatan dan harta suami supaya termasuk istri yang sholehah.
Praktisi
Guru juga dituntut mampu menterjemahkan kebijakan dan mempraktekan dilapangan semua yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama mengajar dan mendidik akan menobatkan dirinya sebagai praktisi yang handal. Dengan syarat guru mau terus berinovasi dan berkreasi mengikuti perubahan zaman yang terus berkembang. Bukan 10 x 1 = 10  tapi 1 x 10 = 10 artinya bahwa janganlah pengalaman selama setahun diulang hingga 10 kali, tapi hendaklah setahun pengalaman berbobot 10 tahun.
Tokoh
Guru hidup bukan hanya di sekolah saja, tapi juga di masyarakat. Kebaikan akhlak dan keluasan pengetahuan menjadi rujukan orang-orang yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya. Tempat bertanya dan tempat rujukan menempatkan guru sebagai tokoh panutan. Ketokohannya hendaknya bersesuaian dengan kata guru, digugu lan ditiru.
Pejabat
Saat ini sudah terjadi guru bisa menjadi pejabat. Sosok guru yang bagus dan hebat yang memiliki kriteria akhlak dan pengetahuan modal menjadi pejabat. Dengan ditambah leadership dan manajeman guru layak memimpin di institusi pemerintahan seperti Dinas pendidikan hingga menteri pendidikan. Mengapa? Mereka yang mengetahui persis denyut nadi pendidikan dan pengajaran di lapangan. Semoga ke depan ada calon-calon pejabat yang lahir dari guru yang hebat seperti yang dipersiapkan STKIP Al Hikmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar