sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Rabu, 21 Januari 2015

Wajah diri(2)

Perjalanan hidup memang tidak pada yang tahu bagaimana akhirnya. Tapi awal perjalanan dan saat perjalanan bisa dan boleh tahu. Atau mungkin hasilnya…. Bisa tahu. Ya masih serba mungkin. Tidak dapat dipastikan. Mengapa? Ya menurut saya sich kan bisa direncanakan. Bisa diikhtiari. Gitu lho…! Masalah akhir… berhasil-gagal, gembira-sedih, dan selamat-mati itu sudah bagian dari yang Maha Pemberi Hidup. Allah Subhanallah Ta’ala Penguasa jagad raya ini. Maka pasrah mendahului, bersamaan dan/ atau mengakhiri berusaha sekuat tenaga merupakan bagian ikhtiar. Kita merencanakan sesuatu yang akan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan melakukan rencana tersebut dengan sebaik-baiknya, maka hasilnya akan lebih dekat sebagaimana yang rencanakan. Ini tetap juga insya’allah karena tidak ada yang mampu menjamin 100% kecuali Dia.


Mereka merencanakan(makar) Allah pun juga
QS.14.46. Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.

Allah palingbaik makar(tipu daya)
QS.7.183. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.
QS.3.54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Kekuasaan atas hamba & makhluk mutlak
QS.6.61. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

QS.53.43. dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

QS.10.49. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal[696]. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

QS.40.67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

Ayat-ayat diatas menjadi penguat dan penegas bahwa manusia memiliki rencana tapi sebaik-baik rencana Hanya Dia semata. Sekarang dan mulai saat ini sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut.
  • Berniat ikhlas melakukan sesuatu(pekerjaan yang baik)
  • Semua amal itu bernilai ibadah
  • Yakin Allah akan membantu hamba yang baik
  • Usaha semampu untuk dilakukan, lakukan
  • Komitmen meski penuh resiko
  • Selalu berharap yang terbaik dari-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar