sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 02 Januari 2015

Membangun Kualitas Diri



(sifat manusia dan ketakwaan)
Anda punya teman? Tentu pasti punya! Teman yang baiklah menjadi harapan semua. Lalu bagaimana bila Anda memiliki teman yang sering berkeluh kesah saja. Saat mendapat kesenangan tidak menonggol dan tidak mau berbagi malah menghindar. Bagaimana sikap Anda? Ternyata sikap seperti ini sudah menjadi bawaan manusia sejak lahir. Manusia pasti memiliki sifat-sifat seperti itu. Berarti boleh dong? Nanti dulu jangan tergesa-gesa menyimpulkan. Berikut ulasan yang dapat menjadi bahan diskusi Anda pembaca budiman.
انّ الانسان خلق هلوعا
اذامسّه الشّرّجزوعا
واذامسّه الخيرمنوعا   
الّاالمصلّين
الذين هم على صلاتهم داءمون  
QS.al-Ma’arij(70).19-23
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya


Ayat diatas menegaskan bahwa manusia mempunyai sifat dasar memang suka mengeluh. Mendapat keburukan, kesusahan, ketidakpuasan, ketidaksesuaian pada umumnya menyatakan mengeluh dan mengeluh. Bukan neuron positif yang berkembang justru neuron negative yang mendominasi. Inilah yang meracuni pikiran dan diri sendiri. Kalau mau jujur sebenarnya dapat memilih antara respon/reaksi positif ataupun negative. Tinggal pertanyaannya mampukah?

Pasti mampu! Lalu bagaimana agar menjadi seorang diri yang berkualitas(respon positif)?

  • Sadar diri bahwa masing-masing diri mempunyai sifat yang kurang baik;
  • Tidak mempertahankan sifat itu terus hadir pada diri;
  • Memberi respon dan reaksi yang positif(seperti: sabar, menerima, berkata yang baik, berusaha lebih keras dll);
  • Tidak gampang menyerah dan putus asa(daya tahan tinggi);
  • Mengerjakan sholat dengan khusuk dan terus-menerus;
  • Membiasakan hidup suka memberi.

Manusia dikarunia Allah SWT dua sifat yang bertolak belakang antara fujuraha dan taqwaha. Seseorang tidak akan memperoleh derajat ketakwaan manakala tidak mampu mengalahkan sifat fujuraha-nya. Demikian tantangannya yang harus diperjuangkan semua manusia. Sukses dan gagal pastilah akan mewarnai dalam perjalanan. Tekad kuat dengan bismillahirahmanirrahim semua dapat diatasi.

Ayat-ayat dibawah ini menjadi pelengkap dan perenungan dalam bahasan ini.
     Menumpuk harta & menyimpan QS.al-Qashash(28).76
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
     Memperoleh kehidupan sempit bila tidak mengikuti Allah SWT QS.Thaha(20).124
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."
     Berusaha mencari jalan menuju takwa QS.al-Maidah(5).35
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan
     Menjaga shalat terus-menerus QS.al-Baqarah(2).238
 Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
     Menafkahkan harta kapanpun QS.al-Imron(3).134
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Kamus:
الهُلَعُ=الحَرِيْصُ yang sangat tamak, loba  ,  هَلِعَ- هَلَعًا =جزِع berkeluh kesah, gelisah, takut
Org yg tak tahan atas musibah الّذى لايَصْبرعلى المصاءب , من يحرصُ ويشحُّ على المال      الهَلَعُ=الجَزَعُ keluh kesah, kegelisahan
الهُلَعَةُ= من يجزَعُ سَرِيعًا orang yang lekas mengeluh
مسّ-يمُسُّ او يَمَسَّ مَسًّا menyentuh, menimpa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar