sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Sabtu, 10 Januari 2015

Bicara Pendidikan… Ya Bicara Mutu!



(penentu nasib bangsa)   

Dari pukul 7.30 hingga hampir 12.30 kami dan beberapa dosen STKIP Al Hikmah mengikuti seminar Nasional tentang Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah(LPPKS). Pembicara yang menyampaikan materi adalah Prof.Dr.Muchlas Samani, M.Pd, Prof.Dr.Siswandari, M.Stats dan Ir.Abdul Kadir Baraja. Ketiga pembicara berbagi peran dan fokus bahasan dalam seminar di hari Sabtu, 10 Januari 2015 ini. Prof.Muchlas sebagai pembicara pertama mengawali dengan hasil penelitian tentang kontribusi terhadap hasil belajar anak. Prof.Siswandari mengawali dengan revolusi mental diantaranya tentang sikap jujur, sikap belajar dan bekerja keras. Dan terakhir Ir.Abdul Kadir mengawali dengan mutu sekolah(guru, KS dan Diknas atau Yayasan).
Ketiga paparan pembicara diatas dapat saya simpulkan tentang bagaimana mutu pendidikan diciptakan. Mencermati siapa-siapa yang berpengaruh dalam hasil belajar siswa adalah sbb:
Guru            : 30%(kompetensi)
Sekolah       : 7%(kepala sekolah)
Teman         : 7%
Ortu            : 7%
Siswa          : 49%(POT-MOT)


Jadi pengaruh terbesar terletak pada guru dan siswa, sehingga berhasil dan tidak prestasi siswa peran guru memiliki pengaruh besar kedua. Guru-guru yang 30% berpengaruh itu adalah guru yang bagus baik kompetensi maupun keterampilan mengajarnya. Namun, dalam lingkup sekolah tidaklah cukup hanya guru yang baik saja meningkatkan prestasi siswa, perlu juga Kepala Sekolah yang bagus dan berkualitas tinggi dalam meraih visi sekolah. Kepala Sekolah harus mampu membawa seluruh potensi sekolah terutama para guru meraih visi. Memang sudah menjadi sunatullah bahwa dimana saja pastilah ada 20% SDM bagus, 60% SDM cukup, dan 20% SDM kurang. SDM yang 60% ini rentan sekali ketika tidak dibina dan disupervisi. Jadi posisi bisa meningkat dan /atau turun tergantung KS-nya bisa menjamin tidak. Oleh karena itu, kata Prof. Siswandari sekolah itu tergantung makhluk yang bernama KEPALA SEKOLAH! Dia harus bisa menjamin guru yang baik. Untuk itu perlu supervisi tiap hari!? Wihhh! Guru yang bagus dan kepala sekolah yang bagus menjadi masalah bila Yayasan tidak mendukung.

Indonesia memiliki ranking diatas 100 di negara-negara dunia ini. Bila dibandingkan dengan Singapura sangat jauh sekali, yaitu ranking 9. Demikian juga dengan kepala sekolah di asia tenggara 80% kurang berkualitas ada di Indonesia. Tentu pertanyaannya lalu kapan Indonesia akan naik kelas ke ranking 10 besar? Bagaimana caranya? Dari berbagai persoalan pendidikan yang ada di Indonesia Yayasan Pendidikan Islam Al Hikmah mengambil peran dengan program untukmu Indonesia, yaitu STKIP Al Hikmah pabrik guru bagus gratis 100% selama 4 tahun dan Diklat LP2KS di Al Hikmah. YLPI Al Hikmah sadar akan pengaruh terbesar untuk mengubah bangsa ini menjadi lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas. Dari sini akan melahirkan generasi-generasi yang berkualitas yang mampu mengubah wajah bangsa di masa depan. 

SDM yang dilahirkan Al Hikmah bukan hanya urusan cerdas pada akademiknya saja, namun juga karakter, akhlak yang baik. Maka guru harus menjadi contoh akhlak terbaik siswanya. Dan Kepala Sekolah menjadi spiritual leader terbaik yang dicontoh guru-guru. Seperti kebiasaan rajin ibadah, gemar membaca, dan sopan santun KS menyebar bagaikan virus ke guru-guru dan siswa.
Berikut resep yang disampaikan Ketua LP2KS Prof.Siswandari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar