sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Rabu, 07 Januari 2015

Kekuatan Kaum Beriman (2)


sebagai Seorang Muslim Sejati

2.Syukur
Kekuatan kedua adalah bersyukur. Sering saya sampaikan disetiap kesempatan ceramah dan kajian agama tentang syukur. Bahwa syukur adalah energi positif yang dimiliki manusia(baca:orang beriman) yang keluar pada diri mereka untuk memuji, mengingat, membelanjakan harta, dan selalu taat beribadah kepada-Nya.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."QS.Luqman(31).12


Selanjutnya…

Menurut Kamus Arab - Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara, yaskuru, syukran dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya.

Pendapat lain menyatakan sebagai berikut tantang syukur.
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut istilah adalah bersykur dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan.
Sumber: http://syafak.mywibes.com

Ibnu `Abbas menceritakan, Rasulullah bersabda,
"Orang pertama yang akan dipanggil untuk masuk surga adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah,yaitu orang- orang yang senantiasa memuji Allah dalam keadaan lapang dan dalam keadaan  sempit"
(Tanbihul Ghafilin 197)
Allah swt berfirman dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab- Ku sangat pedih."
Bersyukur akan nikmat atau karunia Allah merupakan bentuk kesadaran diri seorang hamba Allah yang telah banyak diberikan nikmat. Selanjutnya dia menekspresikan secara suka rela dalam bentuk memujinya, berbagi dengan orang lain terlebih kaum papa, dan taat beribadah.

Dalam kitab /Shahihain/ disebutkan Nabi SAW senantiasa menunaikan shalat malam,  hingga membuat kedua telapak kaki beliau bengkak. Melihat hal itu, Siti Aisyah RA bertanya, "Mengapa engkau melakukannya, ya, Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang terkemudian?" Nabi pun menjawab, "Tidak bolehkah aku bila menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?" (HR Bukhari)

Lawan kata syukur adalah kufur.  Artinya mendustakan atau mengingkari nikmat. Dia juga ingkar kepada tanda-tanda kekuasaan Allah.  Menyangkut pihak-pihak yang kufur, Allah sudah menengarai.  "Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (QS: al-Insaan [76] : 3) 

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."QS.an-Naml(27).40

Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”QS.al-Mu’minun(23).78
Pelajaran dan kesimpulan tentang bersyukur adalah:
  1. Ingin jiwa yang sehat dan bahagia membiasakan diri untuk mensyukuri nikmat-Nya
  2. Menjadi hamba banyak bersyukur meskipun banyak orang tidak bersyukur
  3. Karunia akan terus ditambah oleh Allah bagi hamba yang bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar