sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 03 November 2014

Pertanyaan: Siapa B.J.Habibie?

Salah satu sub judul dari buku A.Makmur Makka “Satu Menit Pencerahan B.J Habibie” adalah Anda Seorang Muslim, Insinyur, atau Orang Indonesia?
Pertanyaan di atas diajukan kepada B.J.Habibie. Beliau menjawab dengan tidak dengan emosional tapi rasional. Yaitu bahwa Beliau muslim. Mengapa? Karena saat di akherat nanti tidak akan ditanya apakah kamu insinyur dan atau kamu orang Indonesia.


Insinyur 
Merupakan gelar keahlian mantan presiden kita ke-3 ini. Yang sudah diakui kecerdasan dan kehebatan Beliau dalam aerodinamika baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beliau menekuni bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969) sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 )

Melalui ilmunya, Beliau merancang bangun pesawat N250 Gatotkaca. Dan mulai penerbangan perdana N250 pada tahun 1995, dilandasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung. Sosok BJ.Habibie adalah tukang insinyur yang bukan hanya cerdas otaknya namun juga mampu menerapkan ilmu yang ditekuni. Ilmu yang barokah! Tipekel orang yang banyak kerja yang menghasilkan(baca=produk nyata). Sementara ada pejabat, politisi, dan tokoh merasa sok pinter, sering disorot TV, banyak omong, suka memfitnah tapi karya 0 besar! Heran…. tak punya malu!
Baca pula http://www.facebook.com/notes/eko-sutrisno-alkautsar/kunjungan-habibie-ke-garuda-menangis-gan-baca-ini/10150533824529557

Asal
Beliau adalah salah satu tokoh yang tidak banyak di Indonesia. Meninggalkan Jerman pada posisi puncak, bergelimang harta(=gaji besar), dan dihormati(menjadi warga negara Jerman). Kembali ke Indonesia menyumbangkan tenaga dan pikiran membangun negeri dengan kondisi yang jauh berbeda! Komitmen pada tumpah darah tanah air tercinta tidak pudar. Bukan imbalan materi yang diharapkan, tapi ingin melihat generasi muda mendatang mampu bersaing dengan negara-negara maju di dunia.
Berikut profil singkatnya:
Nama Lengkap : Bacharuddin Jusuf Habibie
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Pare-Pare
Tanggal Lahir : Kamis, 25 Juni 1936
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia

Muslim
Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian berasal dari etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis, sedangkan ibunya beretnis Jawa. R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.
(sumber:http://id.wikipedia.org & kolom-biografi)

Memperhatikan profil Beliau diatas jelas BJ.Habibie seorang muslim dari keluarga muslim pula. Hasil didikkan keluarga yang baik menjadikannya tumbuh sebagai orang yang baik dan muslim yang baik pula. Kebetulan saja Beliau lahir dan menjadi warga Negara Indonesia. Sebagai seorang muslim adalah jalan hidup yang akan terus dibawa sampai mati. Ketika mati(=hari hisab) tidak ditanya apa insinyur atau apa? Warga Indonesia atau mana? Tapi muslim atau tidak? Dan apa amal kebaikannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar