sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 10 November 2014

Berjiwa Entrepreneur



Ada sebuah nasehat dari seorang pengusaha besar, Pak Ci. Jadi pengusaha sungguhan atau tetap bekerja pada orang lain, tapi punya jiwa pengusaha! Lho koq bisa? Semua dimulai dari diri sendiri. Ketika ia karyawan ya berjiwa pengusaha, lebih-lebih ia benar-benar pengusaha ya haruslah total. Banyak ujian dan kesulitan yang harus dihadapi. Tahan uji. Dan harus tetap maju dengan pintar mencari peluang, mau ambil resiko, dan melibatkan orang lain.


Pintar mencari peluang, menjadi nomor satu dan sungguh tidak mudah. Bila tidak ya seperti cerita berikut. Seorang Bos menyuruh karyawannya untuk survei sepatu di suatu pulau. Ketika kembali ke kantor karyawan bercerita kepada Bosnya.

Bos : “Bagaimana hasil surveinya?”
Karyawan : “Wah sulit Bos! Semua penduduk di pulau itu tidak satupun yang pakai sepatu.”
Bos : “Memangnya kenapa?”
Karyawan : “Pasti tidak akan laku jualan di sana!”
Bos : “O… ya sudah.” (belum tahu peluang, batin Bos)

Mau ambil resiko, menjadi jiwa yang kedua. Memang harus disadari bahwa setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Hanya orang sering ambil resiko yang paling ringan atau tetap dalam zona nyaman. Padahal kesuksesan terjadi karena kemampuan ambil resiko atau kemampuan problem solving. Para Nabi dan orang-orang beriman pastilah diuji oleh Allah Swt.(QS.29.2)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Ada sebuah cerita tentang sales yang menjual air mineral gelas di daerah pegunungan. Saat menawarkan minuman- kala itu belum ada orang minum air mineral-diolok-olok orang. Banyak yang mengejek kenapa menjual air putih di dalam kemasan gelas plastik, padahal daerahnya air pegunungan yang melimpah lagi jernih. Dan biasa minum pakai gelas kaca bukan plastik!
Bila para sales berputus asa tidak melanjutkan menjual air mineral, tentu di daerah pegunungan tidak ada air mineral yang terjual?!

Melibatkan orang lain, orang yang berjiwa entrepreneur tidak takut melibatkan orang lain. Kekuatiran akan salah, ditolak, dan dimarahi orang hendaklah dijauhi. Apa saja yang menjadikan jalan menuju sukses dapat dilibatkan. Koneksi(jaringan), modal, dan dukungan. Dalam buku karya Hermawan Kartajaya “Grow with Character The Story” menulis subjudul “Karyawan bermental pengusaha, pengusaha berjiwa karyawan”.
Disebutkan karakter professional perlu diubah menjadi entrepreneur seperti skema dari John Kao diberikut:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar