sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Senin, 16 November 2015

Guru Hebat(4)



Supervisi

Supervisi adalah kata yang “ha?” bagi para guru. Terutama bagi guru yang tidak siap untuk dilihat kegiatan belajar mengajarnya. Ada pameo yang berkembang dikalangan kami para guru tentang 2 pekerjaan yang tidak orang lain boleh tahu, yaitu pencuri dan guru mengajar. Kalau pencuri tentu jelas tidak mungkin orang lain boleh tahu. Nanti bila ketahuan orang lain akan lapor polisi. Apes deh! Lalu bagaimana dengan guru mengajar?  Bagi guru yang sedang mengajar akan terasa “risih” bila dilihat kolega lebih-lebih atasan. Kata supervisi bisa-bisa menjadi kata menakutkan! Menurut Prof.Siswandari(UNS 2015) bahwa guru perlu disupervisi setidak-tidaknya 2 kali dalam setahun. Karena untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kegiatan supervisi perlu sering diadakan.
Dalam buku karya A.M.Lilik Agung ada uraian yang sangat menarik berkaitan dengan urusan supervise ini. Yaitu “Mengelola Diri-Sendiri” merupakan bahasan yang pertama kali dibahas di buku ini. Di tulisan ini saya pengin berbagi tentang karakter sebagai supervisor. Ada 4 karakter yang perlu dimiliki oleh supervisor.


Proaktif
Sebagai supervisor tentu lebih baik dibandingkan dengan supervisee-nya. Ia pun lebih tahu dan lebih terampil bagaimana melakukan aspek-aspek yang disupervisi. Namun,ada hal lain yang juga lebih penting dimiliki oleh supervisor adalah karakter proaktif. Lalu apa yang dimaksud dengan karakter proaktif? Berikut gambaran bagaimana orang tergolong memiliki karakter tersebut. Sebut saja namanya Mas Budi bekerja sebagai cleaning service sebuah institusi pendidikan. Pekerjaan sehari-hari tentu membersihkan area yang menjadi tanggungjawabnya. Ruang kantor, ruang guru, ruang perpustakaan dan kamar mandi. Semua area tersebut harus dijaga agar tetap bersih. Standar bersih yang ditetapkan di lingkungan di sini adalah bersih dari sampah/kotoran, bersih dari debu, bersih dari noda dan kering dari air. Keempat standar tersebut harus dijaga agar kualitas kebersihan tercapai. Suatu hari ada tiga orang anak lari-lari di koridor sambil membawa air minum. Bruk...! salah satu anak terjatuh, air tumpah melebar kemana-mana. Anak tersebut bangkit kemudian lari lagi mengejar teman-temannya. Air tergenang di lantai dibiarkan begitu saja. Namun, Budi selalu stand by di tempatnya tanpa disuruh ia langsung ambil pel dan dikeringkan lantai koridor, agar tidak ada anak jatuh karena air.

Berikut aspek-aspek yang mustinya supervisor sudah miliki:

  • Menjaga kepekaan terhadap perilaku yang tidak sesuai standar
  • Melatih diri dalam berkomunikasi efektif
  • Memperkaya ide dan kreativitas diri memberi solusi
  • Menambah  kapasitas diri dalam pengetahuan dan keterampilan
  • Menyumbangkan ide dan bersikap asertif  menjadi karakter diri


Kelima aspek di atas merupakan langkah dan upaya supervisor membangun kecakapan. Yaitu kecakapan sebagai supervisor yang proaktif. Melalui karakter proaktif  supervisor akan jauh baik dalam menjalankan tugasnya. Adalah sumber penghambat jika menjadi supervisor tidak memiliki karakter proaktif.

Berlanjut---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar