sepirite...

Membaca membuka cakrawala berpikir,menulis pengikat ilmu dan warisan kan dikenang

Jumat, 05 Desember 2014

Cognitive Behavioural Theraphy (CBT)



Mendapat masalah! Aduh! Celaka. Mengapa ini harus terjadi? Itu respon orang saat apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan tidak sesuai. Atau … menyakitkan! Karena sakitnya ada disini….! he-he-he. Akibat dari masalah yang tidak terselesaikan dengan baik muncul frustasi, marah, sedih, kecewa, depresi, dan stress. Dalam buku yang berjudul Cognitive Behavioural Theraphy(CBT) menguraikan contoh kasus-kasus yang terjadi dan contoh terapinya.

What is CBT?
In the RCPsych Public Education Editorial Board says that:
  • how you think about yourself, the world and other people
  • how what you do affects your thoughts and feelings.
CBT can help you to change how you think ('Cognitive') and what you do ('Behaviour'). These changes can help you to feel better. Unlike some of the other talking treatments, it focuses on the 'here and now' problems and difficulties. Instead of focusing on the causes of your distress or symptoms in the past, it looks for ways to improve your state of mind now.

Everyone has to solve their problem that it has happened in life. CBT can help us to identify the real problem from heart and mind. Asking what’s feeling and thinking by CBT- there’re the questions of overwhelming problem-, to what we know steps. The steps are a way to make sense of overwhelming problems by breaking them.

But, besides we have to know about CBT can help us to solve problem, there are the problems with CBT as like:
  • CBT is not a quick fix. A therapist is like a personal trainer that advises and encourages - but cannot 'do' it for you.
  • If you are feeling low, it can be difficult to concentrate and get motivated.
  • To overcome anxiety, you need to confront it. This may lead you to feel more anxious for a short time.
  • A good therapist will pace your sessions. You decide what you do together, so you stay in control.
Ada sebuah nasehat dalam agama bahwa masalah yang terjadi sebagai ujian. Setiap ujian akan menjadikan kekuatan iman, takwa dan derajat diri menjadi mulia asal disikapi dengan:

Dzikir(ingat Allah)
Persolan yang terjadi-baik maupun jelek- merupakan takdir dari Allah Swt. Mintalah pertolongan kepada-Nya.QS.13.28

Sabar(tahan uji)
Tahan uji dalam menerima apapun yang dihadapi dengan ridla. Tidak berhenti dalam kerja dan solusi.QS.2.153, 8.66, 11.11

Mencari jalan keluar
Kesungguhan dalam mencari jalan keluar.Insyallah Allah akan menunjukannya dengan segera. QS.65.2

Husnudzan(berpikir positif)
Mental yang sehat akan berpikir positif, berharap Allah akan selalu membantu. Dan semua yang terjadi untuk kebaikan diri sendiri.
Berikut ungkapan kisah sahabat Nabi ahli surge yang selalu husnudzon:
Tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini, HANYA SAJA TIDAK PERNAH TERDETIK SEDIKIT PUN DALAM HATIKU BURUK SANGKA TERHADAP SAUDARAKU SESAMA MUSLIM DAN AKU TIDAK PERNAH MERASA IRI TERHADAP NIKMAT DAN KARUNIA YANG ALLAH BERIKAN KEPADA SESEORANG DI ANTARA MEREKA”.
Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab :
« هَذِهِ الَّتِى بَلَغَتْ بِكَ وَهِىَ الَّتِى لاَ نُطِيقُ »
“Inilah kelebihan yang engkau miliki dan yang tidak mungkin dapat kami lakukan”.
(HR Ahmad dan Nasa’i dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syuaib Al Arnauth berdasar syarat-syarat Bukhari & Muslim)

Tawakal
Selanjutnya kepasrahan kepada-Nya merupakan puncak penyelesaian yang terbaik sebagai hamba yang beriman.QS.9.51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar