Pagi hari dan hari Senin menjadi waktu yang sangat crowded. Tahu kenapa? Ya kira-kira seperti ini. Waktu persiapan
berangkat ke sekolah dan ke kantor. Anak-anak
tentu tidak mau datang terlambat ke sekolah. Alamat akan mendapat
konsekuensi dari BK atau kesiswaan.
Demikian juga orangtua yang ke kantor ingin segera sampai dan tidak terlambat.
Ma…. mandiin!si
Sulung berteriak
Sarapannya
mana?rengek si Bungsu
Pa…papa?
tolong Adik disuapin pa..”pinta mama
Entar ma
lagi ngelap mobil… sebentar lagi kelar!jawab papa
Adik menangis sarapannya tidak segera datang. Kakak yang habis mandi juga ingin segera ganti baju. Jadi ganti baju seragam sekolah, menyiapkan buku dan tas sekolah serta bekalnya merupakan kegiatan pagi hari yang menyibukan. Papa dan mama tentu juga menyiapkan untuk diri mereka yang akan ke kantor. Memang ada cara pintas yang membantu…
Ma…. mandiin!si
Sulung berteriak
Mbok Inah…mandikan
Kakak!teriak mama.
lalu..
Sarapannya
mana?rengek si Bungsu.
Surti… itu
bantu adik… suapin ya…!perintah mama
Kesulitan
pagi hari bisa teratasi dengan bantuan pembantu rumah tangga. Selesai! Tunggu dulu..?Sebenarnya
masih ada PR bagi orangtua terhadap tugas perkembangan anak-anak. Apa itu? Membangun
kemandirian dan tanggungjawab.
+++
Apa kemandirian dan tanggungjawab?
Kemandirian(autonomy)
Menurut Megan Northrup, dalam Research Assistant dan disunting oleh Stephen F. Duncan, guru besar
dari School of Family Life Birmingham Young University, menjelaskan:
As children grow, they should be given more and more independence.
At a young age children can select the clothes they wear, food they eat, places
to sit, and other small decisions. Older children can have more of a say in
choosing appropriate time to be at home, when and where to study, and which
friends to associate with. The goal is to prepare children for the day they
will leave their family and live without parental control(www.foreverfamilies.net/xml/
articles/teaching_children_self_regulation)
Berikutnya menurut Bacharuddin Mustafa (2008:
75) kemandirian adalah
kemampuan untuk mengambil pilihan dan menerima konsekwensi yang menyertainya.Kemandirian
pada anak-anak mewujud ketika mereka menggunakan pikirannya sendiri dalam
mengambil berbagai keputusan; dari memilih perlengkapan belajar yang ingin
digunakannya, memilih teman bermain, sampai hal-hal yang relatif lebih rumit
dan menyertakan konsekwensi-konsekwensi tertentu yang lebih serius.
Sedangkan menurut Syamsu Yusuf (2008:
130) kemandirian merupakan
karakteristik dari kepribadian yang sehat (healthy
personality). Kemandirian individu tercermin dalam cara berpikir dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri, serta
menyesuaikan diri secara konstruktif dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
Jadi
intinya bagaimana anak tumbuh kemampuannya menyelesaikan persoalan atau memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa
tergantung orang lain.
Tanggungjawab(responsible)
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk
yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupakan
makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang
besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam
konteks sosial, individual ataupun teologis.
Dapat
disimpulkan bahwa kesiapan diri untuk menerima konsekuensi hidup.
Akibat dari lemahnya kemandirian dan
tanggungjawab
Bagi anak yang tidak mandiri maka akan…
- Sering minta bantuan orang lain
- Mudah menyerah ketika mendapat kesulitan
- Menjadi rapuh kepribadiannya
- Daya juang dan daya jelajahnya terbatas
- Kesuksesan pribadi sulit terwujud tanpa bantuan orang lain
Konteks orang dewasa yang tidak mandiri akan…
- Sering mengeluh
- Menunggu belas kasihan orang
- Tidak memiliki semangat berusaha dan bekerja
- Mudah putus asa
- Hanya mengaharapkan kesuksesan
Konteks Negara yang tidak mandiri akan…
- Tidak memiliki arah bernegara yang jelas
- Mudah dan mau didekte Negara lain dalam bernegara & berbangsa
- Membiarkan rakyat sejahtera atau tidak
- Mengutamakan kepentingan diri sendiri
- Jauh dari kemakmuran dan keadilan dalam masyarakat.
Akibat dari anak tidak memiliki tanggungjawab
adalah…
- Acuh tak acuh terhadap orang lain dan lingkungan
- Lebih mementingkan diri sendiri
- Melakukan kesalahan tidak mau konsekuensinya
Akibat dari orang yang tidak memiliki tanggungjawab adalah…
- Asal berbuat dan asal berucap tanpa peduli akibatnya
- Lemah sensitivitas hati dan pikiran lebih-lebih iman!
- Pikiran pendek sebatas kebutuhan terpenuhi
- Lebih cenderung membuat kerusakan daripada membangun
Akibat dari Negara(para pejabat) yang tidak
bertanggungjawab adalah…
- Tidak ada keinginan agar rakyat sejahtera adil dan makmur
- Tanpa ada sinergi dalam bekerja kecuali hanya sektoral semata
- Bukan lagi berpikir tumpah darah untuk seluruh rakyat Indonesia
- Dan masih banyak lagi…
Bangsa
Indonesia akan maju pesat dimulai dari keluarga yang mampu melahirkan generasi
yang memiliki kemandirian dan tanggungjawab yang tinggi. Yang berpikir,
bertindak dan berjuang untuk membangun bangsa yang lebih baik dalam lindungan
Allah SWT. Ayo lahirkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar