“Tak nyangka ...cantik banget... kamu!, atau kamu tampan begitu
lho ...tak ada duanya!” atau ungkapan lain yang sejenis. Ungkapan dan komentar
yang positif bi-khusus bagi yang
dipuji. Bukan hanya positif saja ternyata juga enaq didengar. Meskipun yang tidak seberapa cantik dan tampan pun
ikut mengamini.Bukankah begitu, kawan?wkwk.
Dari kejauhan muncul sedan warna hitam mengkilab menuju
sebuah rumah berdinding bambu. Banyak lobang disana sini. Sedan berhenti tepat
dipinggir jalan samping rumah. Pintu depan terbuka sesaat kemudian. Muncul
seorang perempuan berkerudung unggu dan setelan baju juga unggu. Dibalut
bawahan hitam. Kelihatan wajah putih bersih, hidung mancung, tinggi semampai
dan berkaca mata hitam keluar dari mobil warna hitam mengkilab. Usia kisaran
masih belum genap 25-an tahun menuju pintu belakang.
Sesst.....bruk! pintu
dibuka lalu ditutup kembali...
“Ayo mbah pegangan tangan.”pinta wanita berkerudung.
“Ya, nak.” Sambil menganggukan kepala tanda setuju.
+++
Sesst...bruk! pintu dibuka lalu ditutup kembali ...
Pemuda tampan tinggi sekitar 170-an cm muncul dari mobil
sport. Kaca mata hitam ia lepas dan letakkan diatas dasbor. Kopiah ia ambil dan
pakai dengan buru-buru menuju masjid. Suara adzan baru 2 atau 3 menit telah lewat
berhenti. Selesai berwudlu ia masuk menyeruak kumpulan orang yang ambil air
wudlu menuju ruang utama masjid.
“Assalamu ‘alaikum ustadz lutfi..”
“Walaikumsalam...kamu...kamu..Farhan, ya?”jawab dan tanya
ustadz Lutfi.
“Benar Ustadz...”
“Lama tidak ketemu tambah ganteng aja kamu...”.komentar
ustadz Lutfi, melihat muridnya sudah tumbuh dewasa dengan balutan kopiah,
jambang dan kumis tipis menghiasi wajahnya.
“Sekarang kuliahnya dimana...?”tanya ustadz tidak sabar
pengin tahu.
“Di kedokteran ustadz.”jawabnya dengan singkat.
“Bagus, bagus ayo sholat sunah dulu nanti ngobrolnya
dilanjutkan kembali habis sholat jamaah.”pinta ustadz.
“Ya ustadz.”jawab Farhan sambil anggukan kepala.
+++
“Mbah, embah...habis minum obat istirahat saja,ya!? “ Endak
usah kemana-mana, dikamar aja, biar Surti nanti yang bantu.”pinta Yasmin.
“Ya,Nak. Terima kasih nak ya mau merawat embah.”ucap embah
merasa berhutang budi.
“Endak apa-apa mbah, kewajiban saya sebagai tetangga dekat.”Embah
kan sendirian...”jawab Yasmin dengan sopan.
Setelah membetulkan selimut yang tersingkap separuh, Yasmin
mohon pamit pulang.
+++
Setelah usai sholat jamaah akhirnya Farhan dan Ustadz Lutfi
melanjutkan obrolannya.
“Begini Ustadz...setelah lulus SD dulu saya pindah sekolah
ke Semarang, karena orang tua pindah kerja.”
“Pantes, pantes koq kamu tidak tampak lagi ikut pengajian...
ternyata kamu pindah to...?”tegas ustadz.
“Iya ustadz... kemudian mendekati pensiun ayah saya minta
kembali ke Surabaya lagi. Akhirnya ya saya kuliah di sini ustadz.”terang
farhan.
“Alhamdulillah Farhan, ustadz doakan kamu sukses selalu.”panjat
ustadz untuk murid yang hampir 9 tahun tidak bertemu.
“Ya Ustadz terima kasih atas doanya...assalamu’alaikum.”
ucap Farhan sambil menjabat tangan pergi meninggalkan ustadz yang dulu
mengajarnya di SD.
“Walaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”jawab ustadz
Lutfi menutup pembicaraan.
+++
Kenikmatan yang Allah telah curahkan ke hamba-hambanya
dipakai seoptimal mungkin, dalam rangka mengabdi kepada-Nya. Bekal menuju akherat
yang abadi. Mati adalah kepastian. Harta dan kecantikan adalah titipan yang
setiap saat kan diminta. Ketampanan dan jabatan bukanlah sesuatu yang abadi.
Tapi amal saleh yang ditanam saat ini yang akan menghantarkan kehidupan yang
abadi. Janganlah terlena akan sesuatu. Antara esensi dan tidak esensi. Antara
utama dan asesoris. Dan antara dunia dan akherat.
Cantik dan tampannya diri sudah seharusnya sejajar dengan
perangai diri, yang dibangun kala kanak-kanak hingga remaja. Kecantikan wajah
dan ketampanan wajah akan sirna, tidak kan membantu dihadap Allah, kecuali
keimanan & ketakwaan yang menghiasi
selama hidupnya. Allah telah menggambarkan pasangan yang memiliki ketampanan
dan kecantikan serta kekayaan, tapi Allah telah mengutuk mereka berdua masuk neraka.
Siapa mereka? Abu Lahab dan Ummu Jamil.
QS.42.36. Maka sesuatu yang diberikan
kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah
lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada
Tuhan mereka, mereka bertawakkal.
Luar biasa Pak Guru
BalasHapus