Islam adalah dienullah yang
diturunkan Allah dimuka bumi untuk membawa manusia menuju keselamatan dunia dan
akherat. Agama yang bukan lokal dan regional tapi untuk seluruh warga di bumi.
Ini menjadi bagian Rahman dan Rahim Allah agar manusia selamat dari pengaruh
iblis dan setan. Menjadi khalifah di muka bumi dengan panutan kitab suci al
Qur’an dan sunah Rasulullah. Keduanya menjadi bagian paling penting sebagai
pedoman hidup kaum
muslimin
maupun kaum mukminin. Dalam
penerapan beragama baik dalam bidang syareat maupun muamalah. Termasuk urusan dakwah
atau penyebaran agama sebagai kewajiban yang mengikat bagi pemeluknya. Sungguh
semua itu dalam lingkup rahmatanlil’alamin.
Salah
satu buku berjudul “Apa Jadinya Dunia Tanpa Islam?” karya dari Graham E.Fuller
menyebutkan bahwa agama-agama menjadi awal alasan terjadi pertempuran.
Pertempuran antara kekuasaan Gereja Timur dan Gereja Barat hingga terjadi
perang salib antara Islam dan Kristen. Sebuah pernyataan adalah bagaimanapun
andaikan tidak ada Islam, Barat-dalam hal ini imperialis yang beragama
Kristen-tetap akan menyerang Timur Tengah. Islam tidak ada doktrin yang
menyatakan berdakwa dengan berperang, meskipun sebagian dari pemeluknya
ada yang demikian, dengan cara Jihadinya.
Agama Kristen seperti yang dinyatakan Makrides,”Banyak
kaum ortodoks masih yakin sepenuhnya akan keunggulan nyata mereka atas
orang-orang lain dan misi penyelamatan mereka di dunia.” Dalam Islam juga ada
keyakinan bahwa Islam pun pada suatu hari dapat berfungsi menyelamatkan Barat
yang tak punya arah moral dan sedag kebingungan.
Arnold Toynbee dalam Study of History-nya menyatakan:
Pertama-tama kita harus menyingkirkan
kecenderungan-yang telah popular di dunia Kristen-untuk melebih-lebihkan perkiraan
penggunaan kekerasan dalam penyebaran Islam. Bukti kesetiaan pada agama yang
diminta para pengganti Nabi terbatas pada pelaksanaan sejumlah kecil
praktik-praktik lahiriah yang tidak terlalu berat… Di propinsi-propinsi
Kekaisaran Romawi dan Sasanid yang ditaklukkan pasukan Islam, pilihan-pilihan
yang ditawarkan bukanlah”masuk Islam atau mati”, melainkan “masuk Islam atau
bayar pajak tambahan”- sebuah kebijakan yang secara tradisional dipuji karena
pencerahannya ketika dilaksanakan di Inggris lama setelah itu oleh seorang
Laodicea(yang secara keagamaan tidak berkepentingan), yakni Ratu Elizabeth.
Menurut pendalaman Fuller akar dasar jihad dalam
bahasa Arab berarti ‘usaha’ atau ‘perjuangan’. Kata itu secara luas digunakan
untuk merujuk pada perjuangan pribadi guna menjalani hidup secara benar, untuk
mempertahankan nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi seseorang, untuk
menolong menyebarkan Islam melalui usaha pribadi dengan cara keteladanan dan
dakwah. Jihad kecil menurut Nabi adalah upaya militer dalam konteks perjuangan
bersenjata untuk menjalankan kewajiban utama membela dan melestarikan Islam dan
umat Muslim.
Dienul Islam menegaskan dalam kitab sucinya, al-Hadis bahwa
Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia bukan membunuh manusia. Dan dalam
al-Qur’an Rasulullah sebagai pemberi kabar gembira(surga) dan
peringatan(neraka). Beliau menyampaikan ketauhidan ke umat manusia -meyakini
dan hanya menyembah Allah SWT semata tanpa menyekutukan sedikitpun- dengan
bilhikmah dan mauidhoh hasanah.
Misi
dan akhlak Nabi
”Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih
Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
“Nabi
SAW. adalah manusia dengan akhlak yang terbaik”. (HR: Muslim dan Abu Dawud).
“Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (Al-Qalam: 4).
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”. (Al-Ahzab: 21)
Seru
umat manusia
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”An-Nahl(16).125
Tiap-tiap umat punya syareat sendiri
“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at
tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu
dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya
kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.”Al-Hajj(22).67
Berlaku lemah-lembut dalam dakwah
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.”Al-Imron(3).159
Tidak ada komentar:
Posting Komentar