Kebiasaan kaum muslimin di
Indonesia menyambut hari raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir.
Keliling kampung atau kota. Pawai mengucapkan takbir dengan tabuhan musik. Menggema
di seluruh penjuru negeri. -Saat ini Hari
raya jatuh bersamaan dari kedua organisasi terbesar di indonesia. Sebenarnya banyak
versi awal puasa dan hari raya di tanah air ini- Walaupun Nabi tidak
mensyareatkan takbir seperti demikian. Hanya para sahabat memberi contoh saat
berangkat menuju tanah lapang dengan bertakbir hingga menjelang dilaksanakan
sholat Id. Allahu akbar, Allahu akbar laailaha illallahu allahu akbar, allahu
akbar walillaahilhamd.
Allah Maha Besar! Ditangan-Nyalah
segala makhluk berhajat. Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak ada yang
menyamai-Nya. Allahu akbar!
Dalam Qur’an surat Saba’(34) ayat
36:
“Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui."
Ayat di atas mengingatkan memori saya tentang keluarga anak paman saya. Keluarga ini mengalami gelombang bahtera yang menghempaskan. Cerai menjadi jalan keluar. Suami terpikat wanita lain. Anak menjadi korban. Istri kelabakan menanggung beban rumah tangga. Empat anak yang harus dihidupi seorang diri. Pola asuh anak-anak mengalami gangguan. Sungguh memprehatinkan, persis seperti anak pertamanya bernama Prehatin. Dengan penuh keprehatinan istri berjuang menghidupi keempat anaknya. Membuka salon menjadi jurus mengais rezeki.
Ayat di atas mengingatkan memori saya tentang keluarga anak paman saya. Keluarga ini mengalami gelombang bahtera yang menghempaskan. Cerai menjadi jalan keluar. Suami terpikat wanita lain. Anak menjadi korban. Istri kelabakan menanggung beban rumah tangga. Empat anak yang harus dihidupi seorang diri. Pola asuh anak-anak mengalami gangguan. Sungguh memprehatinkan, persis seperti anak pertamanya bernama Prehatin. Dengan penuh keprehatinan istri berjuang menghidupi keempat anaknya. Membuka salon menjadi jurus mengais rezeki.
Salah satu anak laki-laki yang saya
kenal sejak kecil muncul kembali. Saat lebaran tahun ini datang dengan istri
tercinta dan kedua anaknya, laki-perempuan. Nampak wajah-wajah bahagia
terpancar dari wajah suami dan istri. Pekerjaan suami sudah mapan sebagai
pegawai negeri sipil di dinas PU. Yang dulu ia rintis dari pegawai lepas
sebagai penyapu jalan. Kesabaran dan ketekunan mengubah nasibnya. Akhirnya
terpilih menjadi CPNS dan kemudian PNS sampai sekarang. Dulu, ia hanyalah anak
yang kurang terurus. Ingusan! Ingus selalu keluar masuk hidung. Tangan dan baju
menjadi pengusap dan penampung. Wajah kusam dan kotor menghiasi hari-harinya.
Hari ini-lebaran 2015- saya bertemu kembali ikut merasa bahagia. Allahlah yang
melapangkan dan menyempitkan rezki. Alhamdulillah.
Maha Besar Allah. Kekuasaan
meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi serta apa yang ada di antara
keduanya. Kita diberi kebebasan berikhtiar mencari rezki. Meskipun tidak tahu
seberapa besar kapling yang diberikan-Nya. Allah Maha Adil, Maha Tahu dan Maha
Bijaksana atas hamba-Nya. Besar-kecilnya rezki yang diberikan kepada seluruh
makhluk kita hendaknya yakin bahwa itu untuk kebaikan makhluk. Hamba yang
beriman ridla dan bersyukur atas karunia-Nya. Insya’allah dengan sikap demikian
rezki akan ditambah Allah. Besar-kecilnya karunia bukan tanpa maksud tapi untuk
sarana mengabdi-Nya. Kalau manusia mendapat rezki tapi tidak menjadikan
mengabdi-Nya maka kufurlah ia.
Untuk itu jika kita meyakini
Allah Maha Besar. Allahu akbar! Maka kita hendaknya memiliki sikap yang benar.
Jauh dari pengingkaran nikmat dan perilaku menyimpang. Sikap apa saja yang
perlu dikembangkan?
Berprasangka baik
Allah yang membagi rezki atas
tiap-tiap makhluk. Tidak pantas manusia mempunyai prasangka buruk kepada-Nya.
Allah Maha Sempurna, maka prasangka baik adalah lebih baik. Lebih membangun
jiwa.
Menyebut
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah
kamu siarkan.”QS.ad-Dhuha(93).11
Alhamdulillah. Hendaknya ucapan yang tidak
boleh tertinggal adalah bersyukur. Puji syukur
kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Gemar mengucapkan puji syukur
menghasilkan energi positif. Energi positif bagi yang mensyukuri nikmat. Allah
menegaskan bagi orang yang bersyukur berarti ia telah bersyukur atas dirinya sendiri.
Allah menjanjikan akan menambah nikmat,
subhanallah.Allahu akbar. QS.an-Nashr(110)
Beramal shaleh
Allah telah banyak memberi
nikmat. Beramal shaleh adalah jalan terbaik dalam mensyukuri nikmat Allah.
Firman-Nya dalam surat al Kautsar(108):
1.
Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2.
Maka dirikanlah shalat
karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3.
Sesungguhnya orang-orang
yang membenci kamu dialah yang terputus.
Kuncinya bersyukur, sholat, dan berkorban. Dengan bahasa lain
meningkatkan hubungan baik kepada Allah dan menjalin kemanfaatan kepada sesama.
Wallahu’alam. Allahu akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar