Bulan puasa tinggal beberapa
lagi meninggalkan kaum muslimin. Ee..sekarang ya 5 – 6 hari lagi. Kesempatan
untuk memperoleh kebaikan bulan yang di dalamnya diturunkan alQur’an harus
digiatkan. Mengapa?Yang jelas Rasulullah mengajarkan demikian. Beliau yang
sudah dijamin masuk surga-tidak seperti kita ini-akhir Ramadhan semakin giat
menambah amal kebaikan. Ketaatannya beribadah memberitahukan pada kaum muslimin
untuk juga melakukan. Salah satu yang Beliau suruh mengejar adalah malam
Qodar(lailutul Qadar).
Mendapat Ampunan
“Barangsiapa yang bangun saat Lailatul Qadar
lalu pas melihatnya, lalu sabda Rosululloh Sholallohu 'alaihi wa Salam : Dan
orang tersebut beriman dan mengharap ridho ALLOH Subhaanahu wa Ta'ala
maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muslim, IV/147, hadits no.
1269)
Waktu Malam Qadar(21, 23, 25, 27,& 29)
Dari Aisyah ra :
“Adalah Nabi SAW mencari Laylatul Qadar pada malam-malam witir di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878) kemudian juga pada hadist kedua HR Bukhari,VII/147, hadits no. 1880
Keadaan & tanda-tanda Malam Qadar
Dari Abdullah bin Unais ra, bersabda Nabi SAW :
“Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat Shubuhnya aku sujud di tanah yang basah, lalu kata AbduLLAAH: Maka turun hujan atas kami pada malam 23, maka Nabi SAW shalat Shubuh bersama kami, lalu beliau SAW pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau SAW, lalu dikatakan: Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Laylatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)
Berkata Ubay bin Ka’ab ra : “Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA, sungguh malam tersebut ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah tentang itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah Nabi SAW untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda-tandanya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)
Bersabda Nabi SAW : “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.”
(HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)
Dikutip
dari : https://id-id.facebook.com/.../malam-lailatul-qadr...malam
Allah
SWT yang menurunkan malam Qadar memberi kesempatan kepada kaum beriman untuk
melipatkan kebaikan(=pahala). Walaupun usia kaum muslimin rata-rata pendek tapi
dengan penggandaan kebaikan seperti malam qadar menjadi lebih produktif. Tentu
bagi yang mau mengejarnya, bukan?
Bulan
puasa segera akan meninggalkan kita semua. Mudah-mudah hikmah, pelajaran dan
pendidikan selama bulan Ramadhan membekas dan menjadi bekal untuk bulan
berikutnya insya’allah. Lalu apa saja yang dapat kita peroleh selama bulan yang
penuh berkah ini? Berikut beberapa hikmahnya:
Kekuatan Niat
Rasulullah SAW.menasehati kaum beriman untuk berpuasa karna mencari
ridla Allah.
Makan, minum dan berhubungan suami istri ditinggalkan saat puasa,
meskipun halal. Konsekuensi lain, menjaga ucapan, sikap dan tindakan yang
mengurangi kesempurnaan ibadah juga diperhatikan.
Hikmahnya: Pendidikan akan
berdampak besar pada diri karena diawali dengan niat kuat karna Allah SWT.
Segala kesulitan terus akan dilaluinya meskipun berat.
Kekuatan Memberi
Puasa dengan mengosongkan badan dari kebutuhan yang sifatnya
duniawi(=Jasadi) menuju kebutuhan yang sifatnya ukhrawi(=ruhani).
Puasa badan mengingatkan untuk memberi bagi orang yang tidak punya dan
kekurangan.
Jiwa tumbuh lebih sehat dengan suka mengasihi dan berderma pada yang
papa.
Hikmahnya: Pendidikan akan
bermanfaat besar ketika yang memiliki ilmu mau dan suka berbagi.
Kekuatan Ruhiyah
Badan boleh saja tidak boleh makan saat siang hari tapi ruhani haruslah
tetap terjaga baik siang maupun malam.
Rohani jauh lebih penting diperhatikan agar jasadi terbimbing secara
benar. Sebagai contoh: meskipun puasa perut kosong, ruhani kita menahan yang
terbaik minum atau makan kurma bukan langsung makan nasi!
Hikmahnya: Pendidikan
hendaklah tidak hanya mementingkan duniawi tapi ukhrawi pondasi utamanya.
“Jalankan Puasanya
Ambil Hikmah di dalamnya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar