Liburan Idul Fitri telah usai. Jalan-jalan kembali padat. Anak-anak
sekolah sudah mulai masuk. Masa orientasi sekolah (MOS) di berbagai tingkatan sekolah
telah dilakukan dan sekarang masuk hari ke-3. Sungguh awal-awal sekolah yang
sangat menyibukan baik bagi murid-murid maupun orangtua. Murid-murid berdebar-debar di hari pertamanya.
Apa saja yang akan dihadapi di kelas baru dan atau jenjang baru. Perlakuan
seperti apa yang diberikan oleh para senior. Menjadikan produktif atau
sebaliknya kontraproduktif. Demikian juga para orangtua harap-harap cemas di
awal sekolah. Bukan hanya memenuhi kelengkapan sekolah saja tapi juga apakah
anak-anaknya mampu beradaptasi dengan kelas dan atau jenjang sekolah baru?
Dari pengalaman beberapa tahun tentang MOS atau kegiatan awal sekolah
perlu perbaikan orientasi dan definisi untuk apa kegiatan itu diselenggarakan? Mustinya
dengan kegiatan MOS tersebut murid-murid memiliki gambaran tentang apa saja
yang akan dihadapi selama mengikuti pendidikan di sekolah tersebut. Kemudian
perilaku, sikap dan usaha apa saja yang diperlukan untuk meraih kesuksesan
dalam menempuh pendidikan. Makanya beberapa sekolah yang menyelenggarakan
kegiatan MOS mengaitkan dengan pengenalan lingkungan, sosialisasi tata tertib
& kedisiplinan, pembekalan budaya sekolah dan lainnya sesuai kebutuhan
sekolah tersebut. Jadi murid baru harusnya pasca MOS memiliki kesiapan beradaptasi
di lingkungan baru dan mampu berprestasi tempat yang baru tersebut.
MOS bukanlah kegiatan perpeloncoan yang hanya mendatangkan lucu-lucuan
dan korban senior atas yunior. Semoga kegiatan semacam ini sudah ditinggalkan. Tobat! Karena lebih banyak
mudharatnya daripada manfaatnya. Akibat salah orientasi dan definisi bahwa MOS
adalah ajang balas dendam(perpeloncoan) senior ke yunior agar si yunior tidak
macam-macam. Untuk itu pimpinan sekolah dan segenap jajaran terutama bagian
kesiswaan harus memahami dan mampu mensosialisasikan ke senior tentang tujuan
MOS tersebut.
Lalu bagaimana seharusnya MOS yang mampu membantu para murid beradaptasi
dengan lingkungan baru dan mampu berprestasi?
Pengenalan lingkungan
baru
Fasilitas sekolah
Bagaimana tata tertib penggunaan dan pemanfaatan fasilitas sekolah bagi
pendidikan murid-murid?
Contoh: perpustakaan, kantin, laboratorium, masjid/mushola, UKS, tempat
olah raga dan lainnya
Budaya sekolah
Bagaimana perilaku dan sikap yang harus dipahami dan dijalani di
lingkungan sekolah?
Bagaimana berinteraksi atau bersosialisasi antar murid, guru, dan Kepala
sekolah(warga sekolah)?
Contoh:dalam kelas(ruang), kantor, masjid dan di luar ruang
Upaya berprestasi
Membangun Sikap
belajar
Memiliki rasa ingin tahu – suka bertanya
Tahan uji menghadapi rintangan/kesulitan – pantang menyerah
Belajar tanpa disuruh – suka belajar
Suka membaca dan berlatih – sungguh-sungguh
Selalu berharap pada Allah SWT – berdo’a
Membangun Budaya
belajar
Bagaimana murid memiliki kebiasaan membaca yang tinggi dalam
kehidupannya. - Gemar membaca
Bagaimana murid memperoleh informasi mampu dituangkan dalam bentuk
tulisan - Gemar menulis
Bagaimana murid yang sudah memiliki budaya belajar yang baik mau berbagi
- Gemar membagi ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar