Manusia punya sifat yang buruk(fujur).
Dan sifat kebalikannya yaitu sifat baik(takwa). Malas adalah salah satu sifat
buruk yang harus dijauhkan. Mengapa? Karena disebabkan salah dalam pola
hidupnya. Orang yang malas karena memiliki pola hidup suka bersantai,
pengangguran dan tidak suka bersusah-payah. Maka Rasulullah mengajari kita
untuk selalu berdoa agar tidak terkena sifat malas. Doa yang diajarkan
rasulullah adalah sebagai berikut:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan,
kesedihan, kelemahan dan kemalasan.”
Kegundahan
Ketenangan dan ketentraman harapan semua orang. Hanya banyak
manusia salah dalam menempatkannya. Mengapa? Sering kali manusia beranggapan
bahwa ketenangan akan kesampaian bila memiliki harta yang banyak. Yang lain
merasa kalau menjadi orang terkenal hidup menjadi tenang. Dan ada pula yang
berpikir hidup bisa tenang jika menjadi pejabat. Kesemuanya itu bukan obat dari
ketenangan hidup. Selama manusia beranggapan bahwa selain Allah(=makhluk) dapat
menjadikan ketenangan hidup selama itu pula manusia tidak akan memperoleh
ketenangan hidup. Yang paling tahu tentang manusia-diri kita ini- adalah hanya
Allah. Maka resep mendapatkan ketenangan hidup menurut Allah adalah hidup
bersama Allah. Jadi orang yang hidup tidak bersama Allah akan selalu didera
kegundahan.
Kesedihan
Sifat ini juga akan mengikuti hidup manusia. Sedih akan
berpasangan dengan senang. Demikian juga antara sukar berjodoh dengan mudah.
Tatkala tertimpa kesedihan manusia harus mampu menjadikan sabar sebagai
perisainya. Namun, yang perlu diingat adalah dibalik kesedian akan muncul
kesenangan dan kebahagiaan. Asal iman kepada Allah kuat perasaan sedih masih
dapat diatasi. Allah mengingatkan akan hal ini di dalam surat Ali ‘Imran ayat
139:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.”
Orang beriman adalah orang yang paling
tinggi derajatnya. Karena Allah menjadi tempat untuk bermunajat segala apa yang
dialami, termasuk kesedihan. Mereka percaya semua yang menimpanya dari Allah
dan sesuatu yang baik baginya.
Prasangka yang positif bagi orang tertimpa ketidakberuntungan adalah Allah
tidak akan memberikan keburukan bagi orang yang beriman, taat kepada-Nya.
Justru dari sini Allah akan mengangkat derajatnya.
Kelemahan
Manusia adalah makhluk yang lemah. Namun
kelemahan yang manusia punya tidak boleh menjadikan iman juga lemah. Kelemahan
iman akan banyak berdampak dalam kehidupan. Artinya mereka sudah tidak lagi
percaya bahwa Allah Maha Kuat. Akibat yang muncul adalah berputus asa. Orang yang
berputus asa hanya cocok bagi orang yang tidak punya Tuhan! Bukankah Allah
tepat berharap?
“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”QS.Alam Nasyah(94).8
Allah juga melanjutkan di surat Yusuf(12) ayat 87:
“…jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
Hidup adalah “berat”. Berat kalau tidak disandarkan kepada Allah- Seberat
apapun haruslah tetap dijalani, karena semua ini ibadah mengabdi kepada-Nya.
Bagi yang merasa ringan ya tidak usah sok merasa… semua itu ujian. Dibawah
ujian diataspun ujian juga.
Kemalasan
Banyak ayat yang menyandingkan antara iman dan beramal shaleh. Kalau
dalam bahasa saya yakin dan dilakukan. That’s it! Bagaimana seorang mau bekerja
dan berusaha kemudian mendapatkan kalau terhadap visinya saja tidak yakin?
Dari kedua contoh binatang diatas kita bisa ambil pelajaran tentang
kerja keras. Bagaimana jika kedua makhluk, semut dan cicak suka malas? Dapatkah
makanan?
Malas
menutup pintu rezeki. Pintu rezeki tertutup membuat kegelisahan, ketakutan dan
kemarahan. Kegelisahan dan yang lainnya
mendorong stress dan depresi. Stres dan depresi menyebabkan sakit
berkepanjangan. Dan akhirnya meninggal dalam kondisi mental yang tidak sehat.
Maka agar meninggal dalam kondisi sehat mental jauhi sikap malas.
Sikap malas
|
Ubah
|
Produktif
|
Banyak tidur
|
menjadi
|
Sedikit tidur
|
Malas membaca
|
Gemar membaca
|
|
Lambat kerja
|
Cepat kerja
|
|
Suka santai-santai
|
Suka sungguh-sungguh
|
|
Suka mengeluh
|
Tahan uji
|
|
Hanya menerima saja
|
Suka memberi/manfaat
|
|
Condong pasif
|
Condong aktif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar