“Mas kenapa tidak
sholat?”tanya saya penasaran
“Lagi males… belum
dapat petunjuk!”terangnya memberi alasan
“He…?”
Atau
“Mbak kok tidak
pakai jilbab, busana muslimah?”tegur saya
“Belum dapet
petunjuk?” Kan yang penting hatinya kan?”jawabnya diplomatis
“Ya…?”
Menuju kearah
positif energinya memang besar. Meskipun sudah pada tahu(iman) tapi kalau tidak
mau & mampu melakukan apa mau dikata. Masih ada pada titik negative(-)
belum ada perubahan sikap dan perilaku. Saya sering mengumpamakan dengan
kejadian seorang pengembala kambing yang mengajak kambingnya mandi. Kambing
meskipun ditarik-tarik masuk sungai tetap bertahan di tepi sungai. Mogok! Susah
jika sudah seperti ini. Biasanya pengembala terus mengangkat kambing secara
paksa dan dimasukan ke dalam air. Byuuurrr! Kambing terkadang lari-lari terus
kembali menuju darat. Mungkin… KEDINGINAN TAHU! Wkwk.
“The
trick is to make these simple, objective statements without condemnation or
judgment. Awareness is everything. And slowly, these character faults within us
begin to change.” - http://storylineblog.com
Siapa diri kita ini
adalah siapa teman akrab kita, apa buku bacaan kita, bagaimana hati dan
perilaku kita. Ketika asupan yang diberikan baik maka insya’allah ini akan
membangun pribadi-pribadi yang mulia. Bukankah Allah mendorong kaum beriman
untuk berkompetisi(=lomba).
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”QS.al Mulk(67).2
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”QS.ali Imron(3).133
Kata
lebih baik amalnya dan bersegera menjadi kunci kita semua untuk beriman dan
beramal sholeh lebih baik. Hari-hari kita senantiasa dihiasi dengan hidup yang kualitas.
Bagaimana menumbuhkannya?
1.Ditumbuhkan
kesadaran
Masing-masing
orang memiliki tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Ada yang mudah dan ada pula
yang susah. Bagi yang susah ditumbuhkan seringkali dengan pemaksaan terlebih
dahulu baru pemberian pemahaman agar sadar. Pembangunan kesadaran hendaklah dimulai
dengan pengkokohan keimanan. Agar nantinya dalam pelaksanakan amal ibadah nukan
mekanistik.
2.Dipantau
perilakunya
Banyak
program baik telah dibuat tapi sering dilupakan kesungguhan pemantauannya.
Hasil pemantauan penting untuk dasar evaluasi dan tindaklanjut perbaikan atau
peningkatan. Perlu diingat bahwa dalam urusan akhlak(sikap, perilaku
&karakter) haruslah tegas jika menanganinya. Karena tanpa kesungguhan dan
ketegasan sering kali terjadi kompromi dan celah untuk berperilaku tidak baik.
3.Ditumbuhkan
sikap mandiri
Pada
akhirnya kita semua ini bertanggungjawab sendiri-sendiri atas perbuatan yang
dilakukan. Oleh karena itu, perilaku baik yang dilakukan hendaknya atas
dorongan diri-sendiri. Bukan lagi paksaan dan tekanan dari luar. Peringatan
Allah ketika dihisab adalah
“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan
Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak
memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di
bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan
menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab
yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat
kediaman.” QS.ar Ra’d(13).18
“agar Allah memberi pembalasan kepada
tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat
hisab-Nya.”QS. Ibrahim(14).51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar