Dapat bekerja dan dapat hasil
itulah yang dicari. Kita dapat melakukan pekerjaan dengan baik adalah karunia
yang perlu disyukuri. Alhamdulillah semoga meningkatkan nilai tambah. Dan
pekerjaan tersebut juga menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi dan luas.
Bersyukur. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan dan menambah nikmatnya.
“Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."QS.Ibrahim(14).7
Ya Alhamdulillah kalau masih mampu bekerja dan berkontribusi. Lelah
fisik dan pikiran. Banyak tekanan baik deadline, permintaan dan target yang
harus terpenuhi. Stresss! Sudah bagian pekerjaan yang harus dijalani. Konsekuensi
tanggungjawab atau amanah yang diberikan. Lebih baik dari pada tergolek sakit
tak mampu bekerja. Maka sehat badan menjadi doa yang dipanjatkan. Oleh siapa? Ya
tentu kita semua yang terus ingin hidup produktif termasuk saat ini meskipun
puasa.
Dari banyak pekerjaan yang aku harus lakukan yang paling berat sekaligus
berdampak luas adalah membantu melahirkan lulusan yang “sempurna”. Kalau aku
punya anak perempuan yang siap nikah mungkin juga anda untuk mendapat laki-laki
seperti lulusan ini TAK PERLU BERTANYA. Siip. Dapat semuanya, dunia dan akheratnya. Bagaimana tidak?
Kecerdasan dibidang ilmu yang didalami pasti mampu menguasai. Belum lagi mampu
mengaitkan materi perguruan tinggi dengan materi sekolah. Selanjutnya mampu pula mengintegrasikan
materi yang dipelajari dengan nilai-nilai agama. Mengapa? Agar memberi nilai
tambah yaitu bertambah keimanannya.
“ (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.”QS.al-Imron(3).191
Kesadaran orang-orang yang berilmu seperti diatas tidaklah mudah.
Seringkali hanya berhenti pada diri sendiri dan jauh dari agama. Rugi!
Berikutnya bukan hanya cerdas pada materi keilmuannya tapi juga akhlak
dan tahfidz. Kualifikasi lulusan yang siap berjuang sebagai guru(dai) di bidang
pendidikan demikian sungguh tidak mudah. Mengapa? Sekali lagi melahirkan lulusan
yang sempurna sementara pembimbingnya tidak sempurna! Ya bismillah saja semoga
Allah memudahkan meskipun diri dan team ini bukan kelompok manusia yang
sempurna.
Aku bersyukur: Alhamdulillah ya Allah saat ini aku berada
ditengah-tengah mahasiswa dan para tahfidz Qur’an. Saat diawal-awal mengikuti sholat lima waktu,
terutama saat Maghrib dan Isya’ dengan ayat-ayat pendek-pendek. Sekarang di
bulan Ramadlan ketika sholat Taraweh membuat kaki terasa berat. Lantunan
ayat-ayat yang dibaca sudah panjang-panjang dan selesai hingga 1 juz.
Alhamdulillah, semoga ini menjadi anugerah –Mu jalan melahirkan para lulusan
Guru Pejuang yang Tahfidz Qur’an.
Alhamdulillah dapat dunia dan akheratnya insyallah amiiin.
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang
berakal.QS.al-Baqarah(2).197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar