“Mas sekarang bulan puasa.” Tahu. Pemerintah kan udah mengumumkan
melalui menteri agama tidak bisa melihat hilal di seluruh negeri ini. Bulan
digenapkan menjadi 30 hari. “Mas sekarang bulan puasa. Ya kenapa?” Barang-barang
pada naik. Emang gua pikirin!” Lha iya ta mas. Gula naik dan kopi naik.” Terus
apa urusannya... ya enggak ada kopi Mas! “Wah, tidak minum kopi?” Jadi kepala pusing
tujuh keliling. Jadi mikir gini ini. Makanya sekarang puasa mas... Masak tidak
bisa puasa tidak minum kopi. Minum rokok e e... maksudnya ngisap rokok! Ya
harus bisa. Sekarang kan bulan puasa. Wajib lho...
Puasa bagian dari penyucian jiwa. Jiwa yang sangat tergantung pada
materi. Padahal sewaktu menghadap-Nya materi tiada dibawa. Lalu kenapa harus
bergantung padanya bukan bergantung pada Allah. Yang Maha Kuasa. Qul Huwa
Allahu ahad. Allahu shomad. Jiwa-jiwa yang tergantung pada materi menyebabkan
lupa. Lupa pada asal diciptakan. Cinta kepayang pada materi, dunia yang pasti
ditinggalkan. Itulah yang disucikan. Bukankah harta benda yang kita miliki
halal? Bukankah istri kita masing-masing juga halal? Lalu kenapa kita
dilarang(=batal puasa) bila menggunakan disiang hari untuk makan, minum dan
berhubungan? Bulan puasa hendaklah menjadi momen seluruh kaum beriman untuk
mendidik diri menjadi orang-orang yang mulia.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”QS.al
Baqarah(2).183.
Apakah cukup hanya urusan makan, minum dan berhubungan yang
dilarang, ditahan di siang hari? Kalau puasanya bukan puasa anak-anak tentu
tidaklah cukup. Karena kemuliaan dibangun bukan dari fisik semata tapi juga
ruhani, jiwa sebagai inti nanti menghadap-Nya.
Berikut beberapa nasehat yang
Rasul ajarkan pada kita semua.
Wajib
berpuasa dan sholat malamlah karena iman
“Bulan Ramadlan
adalah bulan yang Allah telah mewajibkan atasmu berpuasa; dan aku mensyari’atkan
baimu beribadat pada malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa dalam bulan
Ramadlan dan beribadat di malam harinya karena iman dan mengharap ridla Allah
keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari
perut ibunya.”(HR.Ibnu Majah, Al Baihaqi)
Jauhi Dusta
& Mengumpat
“Puasa
adalah perisai selama ia belum dirobek dengan dusta dan mengumpat.”(HR.Ibnu Hazm)
Tidak
Berkata kotor & Caci maki
“Bukanlah
puasa itu hanya dari makan dan minum, tetapi puasa itu dari perkataan-perkataan
kotor dan caci maki.”(HR.Ibnu Khuzaimah)
Hindari
kesia-siaan
“Berapa
banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan
dahaga”.(al Hadits)
Sukalah
memberi ifthar(ta’jil/berbuka)
“Siapa yang
memberi makan berbuka orang yang berpuasa ia mendapat pahala seperti
pahalanya(yang berpuasa) tanpa mengurangi pahalanya yang berpuasa sedikitpun.”(HR.Turmudzi)
Mas sekarang bulan puasa lho?! Iya, iya kenapa? Mas puasa enggak? Ya puasalah...kan udah baligh! Pintar masku. Puasa tentu seperti yang dinasehatkan Nabi, Rasul yang menjadi tauladan hidup kita. Bukankah begitu diajeng? Beeetul!Aku jadi semakin sayang kepadamu...kang mas. He’e?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar