Dua hari yang lalu saya dapat undangan walimahan di
kampong. Kebetulan tetangga RW tempat tinggal teman saya ini. Kebiasaan yang
baik orang-orang adalah kalau kondangan datang tepat waktu. “Alkondangan ala
waqtiha” smoga sholatnya juga demikian. Sehingga saat saya datang pasti sudah
banyak, terutama bagian belakang. Karena shof kondangan biasanya dimulai dari
belakang ke depan kebalikan dari shof sholat. Ya, mungkin(karena belum pernah Tanya)
agar cepat pulang habis “berkatnya” dibagikan. Langsung byarrrr…! Ya waktu cari
tempat duduk dapat dekat bapak Tua. Dia yang mempersilakan saya duduk
didekatnya. Beberapa saat saya duduk disampingnya masih aman-aman saja.
Kemudian bapak Tua ambil sesuatu dari kantongnya… ah benar batin saya. ROKOK!
Asap mengepul bak cerobong pabrik. Angin tidak
berpihak pada saya. Saya duduk tempat di sebelah kirinya. Selalu tersapu kepulan
asap rokok. Pakaian, hidung dan dada tertimpa asap yang tak mempedulikan yang
bersangkutan suka atau tidak. Yang penting asyik ‘mulut terpuaskan’ sambil
menunggu acara. Saya mencoba untuk menutup hidung dan mengeluarkan yang masuk.
Tapi tetap saja pak tua tiada peduli meskipun saya sudah memberi isyarat
seperti itu. Batin saya dia tanpa merasa peduli orang lain celaka. Ya mungkin
dia sudah biasa seperti itu mas. Ndak ada yang negor! Kan juga banyak orang-orang
yang merokok kayak begitu, batin saya mencoba menjawab. Tapi ya tidak boleh
begitu… bagaimana kalau begini solusinya… asapnya ikut diisap biar tidak
kemana-mana. Hayo setuju nggak? Batin saya memberi solusi. Ah ngarang!
Akhirnya saya izin teman sebelah kiri saya untuk cari
tepat lain yang tidak merokok. Pakaian bau, hidung terasa pengap, dan dada
sesak karna asap rokok. Akhirnya saya duduk agak nyaman di tempat duduk yang
lain. Saya lihat dia ambil lagi rokok karena rokok yang pertama sudah habis
dibakar. Dan kedua siap dibakar lagi. Wah terus ngepul, pul… Selesai makan
dikondangan dia kayak enggak terima kalau tidak merokok. Jadilah pak tua ini
merokok yang ketiga kalinya. Wah tua-tua begini kuat juga ya. Apa paru-parunya
tidak merintih kesakitan ya?
“Allah tidak
suka kebinasaan” (QS.2.205)
“Dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS.2. 195)
Tidak
boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan
ataupun balasan.”
(HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).
Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.QS. 4.29
Mendolimi diri-sendiri adalah larangan Allah SWT: “maka
Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
berlaku zalim kepada diri sendiri.”QS.30.9
Diantara yang Allah perintahkan kepada orang-orang
beriman adalah menjaga akal pikiran, hati dan diri(badan). Ketiganya dijaga
agar tidak cepat rusak sehingga waktu ketaatan kepada Allah nyaman dan
lama(=takdir-Nya). Masalah fasadat(kerusakan) sangat dijauhi dalam islam.
Potensi manusia yang dahsyat janganlah dirusak. Semua potensi yang dimiliki
manusia dipakai untuk mengabdi dan memakmurkan dunia sebagai hamba dan khalifah.
Maka beberapa yang dilarang oleh Allah adalah:
Apakah perbuatan dibawah menjadikan sehat dan
bermanfaat?
1.minum-minuman keras
2.konsumsi narkoba
3.kebiasaan merokok
4.pornografi
5.gosip/fitnah
Pikiran, hati dan tubuh yang sehat menjadi ajaran yang
diminta agama Islam. Sebagai pemeluk agama yang baik mustinya sadar bahwa
perilaku dan kebiasaan buruk seperti di atas haruslah dijauhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar