Enakan kamu. Saya harus banyak yang dibawa. Emang kamu bawa apa?
Bawa kunci! Satu-persatu saya harus buka pintu dengan kunci yang berbeda-beda.
Banyak lagi pintu yang dibuka. Payah… Kerja ya payah to mas! Begitu saja pakai
mengeluh. Ya memang kerja keras itu penting untuk menumbuhkan komitmen dan daya
juang. Tanpa keduanya sulit rasanya prestasi mampu diraih dan sukses dapat
dicapai. Lalu bagaimana caranya? Apa kuncinya? Dalam buku karya M.Arief Budiman
yang berjudul “Spiritual Entrepreneur” menyebutkan 5 kunci. Pada tulisan ini
juga menggunakan kunci yang dipakai pada buku tersebut. Jadi kunci masterlah.
Apa saja kunci yang dapat dipakai sebagai kunci master di setiap pintu prestasi
dan sukses hidup?
Banyak yang sudah
mengenal dengan rukun Islam. Bahkan diluar kepala bukan lupa maksudnya ya?
Hanya lebih sedikit yang berhasil memahami dan mempraktekan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Keyakinan –
Syahadat
Teman sekaligus
tetangga di kampung pekerjaannya sebagai tukang batu(bangunan). Penghasilannya
tidak bisa dipastikan seperti saya orang kantoran yang setiap bulan sudah jelas
gajinya. Sewaktu mengecat di rumah saya dia cerita bagaimana pasang surut dan
kesulitan ekonominya. Tapi yang menjadi pikiran dan
renungan saya adalah keyakinan dan kesabaran dalam hidup.
“Yakin mawon Gusti Allah badhene maringi rezeki
marang hambane sing yakin lan usaha keras”
(Yakin saja kepada Allah yang akan memberi rezeki
terhadap hambanya yang yakin dan bekerja keras)
Keyakinan menjadi sikap awal yang mendorong tindakan
meraih mimpi. Tentu, orang lain tidak percaya pada mimpi yang dikejar kalau
diri sendiri saja mempunyai keraguan. Tidak yakin. Dalam nilai-nilai agama
dapat diambil pelajaran bahwa bagaimana seseorang akan taat dan rajin ibadah
sementara syahadatnya saja tidak penuh keyakinan?
Manajemen waktu – Shalat
Allah menjadikan makhluk di dunia mulai dari tanaman,
hewan dan manusia, termasuk benda-benda mati. Dari semua ciptaan-Nya manusialah
yang terpilih sebagai khalifah, pengatur dan pengelola bumi. Allah telah
mengaruniainya potensi kecerdasan yang luar biasa berupa akal pikiran. Dengan
akal pikiran manusia sangat berbeda dengan makhluk lainnya di dunia.
Selanjutnya potensi yang manusia miliki hanya berupa potensi saja tanpa digali
dan diasah. Jadi raksasa tidur!
Bangun...bangun! Allah mengajari orang-orang yang
beriman untuk melakukan ibadah wajib 5 kali dalam sehari. Orang-orang yang
sadar akan pendidikan yang Allah berikan akan mampu memenej waktunya. Betapa
berguna waktu-waktu kita untuk membangun kemampuan diri.
“Masing-masing dari kita memiliki waktu yang sama 24
jam, tapi yang membedakan adalah dalam produk yang
dihasilkan”
Shalat mengajarkan ketaatan pada sang Khalik sebagai
Pencipta yang Rahman dan yang Rahim. Selanjutnya masing-masing diharapkan mampu
mengelola waktu agar hidupnya lebih optimal. Produktif! Keeerennn.
Berbagi – Zakat
Sifat dasar manusia ingin menang sendiri. Kepingin
dapat lebih banyak dan sedikit memberi. Sifat-sifat tersebut sebaiknya dijauhi
selagi bisa. Orang yang mau berbagi dialah yang paling kaya meskipun pandangan
manusia tidak. Berbagi adalah perbuatan mulia. Allah banyak memberikan karunia.
Agar manusia saat kaya tidak sombong dan saat miskin rendah diri. Jangan! Keduanya merupakan fitnah, ujian apakah mau tetap
takwa atau tidak?
Karunia-Nya sangat banyak di dunia ini. Sesuap nasi
menjadi barang yang sangat berharga ketika banyak. Sesuap nasi mengandung
keajaiban untuk membantu orang kelaparan.
Orang yang
belum
pernah mendapat pembelajaran
indahnya berbagi sulit untuk memberi. Ingat bahwa berbagi tidak menunggu harus kaya dahulu.
Dalam kondisi apapun berbagi dapat dilakukan.
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”QS.3.92
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”QS.3.134
Menahan Diri – Puasa
Agama menjadi jalan manusia untuk meraih akhlak
mulia. Jalan yang dituntunkan agama berupa sikap untuk menahan diri. Allah
memerintahkan kaum beriman untuk menahan diri agar tidak jatuh dalam kerusakan
yang sulit untuk diperbaiki. Ibarat gelas yang pecah memang bisa diperbaiki
dengan dilem, tapi masih kelihatan bekas pecahnya. Beberapa perintah Allah
kepada kaum beriman diantaranya:
- Menahan amarah
- Menahan nafsu
- Menahan makan, minum dan berhubungan
- Menahan perkataan kotor/banyak bicara
- Menahan diri dari perbuatan maksiat
- Dll.
Tidak semua keinginan diri harus disalurkan
sebagaimana perkataan ahli psikologi. Tidak. Dalam agama takwa menjadi goal
yang harus diraih kaum beriman. Siapa saja yang mampu meraihnya akan memperoleh
kehidupan yang mulia.
Ikhlas – Haji
Dari kunci-kunci yang disebutkan diawal ikhlas(=haji)
merupakan kesempurnaan iman dan takwa seseorang. Upaya yang telah dijalankan
itu hanya diharapkan kepada-Nya. Ikhlas. Mulai syahadat, sholat, zakat, puasa
hingga haji adalah kunci-kunci sukses. Sebagai kunci terakhir
ikhlas(=haji)merangkum semua nilai-nilai yang ada di 4 kunci lainya. Artinya
ikhlas hendaklah dibawa ke semua aktivitas ibadah kepada Allah. Tidak berharap
kepada makhluk karena hanya kepada Allah saja tempat berharap.
+++
Ada nasehat dari KH.AA Gym sebagai berikut:
Iman yang tertinggi itu manakala kita sudah berusaha
semaksimal mungkin, sudah berdoa tidak berhenti-berhenti, sudah shalat tahajud tiap malam, shalat dhuha juga setiap
pagi, tapi dalam jangka waktu yang sangat lama itu tidak ada tanda-tanda &
sinyal dari langit bahwa segala doa dan upaya kita diterima. Jadi, seolah-olah
kita berpikir, Allah itu apa terlalu sibuk,
kok kita begitu lamanya dicuekin. Walaualam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar