Tamim ad-Dari berkata bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda;
“Sesungguhnya
agama nasehat, sesungguhnya agama adalah nasehat, sesungguhnya agama adalah
nasehat”.
Para sahabat bertanya,”Untuk siapa, wahai Rasulullah?”.
Beliau menjawab;
Untuk Allah ta’ala, kitab-Nya, Nabi-Nya dan bagi para
pemimpin orang-orang beriman serta seluruh kaum mu’minin.-HR.Ahmad
Menjadi guru menjadi jalan melipatgandakan kebaikan. Insya’allah ini yang mengantarkan GURU memperoleh kemulyaan, surga. Pengalaman mengelola lembaga keguruan dan training guru, saya ingin berbagi kepada para guru agar tetap menjadi X2. Berlipatganda Kebaikannya.
Pribadi
Upaya yang harus tidak boleh lelah dibangun para guru
adalah kualitas diri. Apa saja yang harus dilakukan?
1.Memperbarui niat. Kelurusan hati untuk apa menjadi
guru.
2.Menjaga keluhuran diri sebagai teladan
3.Meningkatkan kualitas diri. Membaca,Praktek &
Berbagi
4.Menjalankan ibadah & amal sholeh penguat iman. Sholat
jamaah, baca Qur’an, tahajud, puasa dll.
5.Mendoakan murid-murid, teman – teman guru dan siapa saja untuk ilmu bermanfaat
Keluarga
Guru berjuang membangun generasi bangsa. Tapi jangan
lupa akan tanggungjawab untuk Keluarga. Allah mengingatkan agar menjaga diri
dan keluarga dari siksa api neraka.(QS.66.6) Harapannya adalah murid-murid baik
dan keluarga guru juga baik. Kokohnya pondasi keluarga guru menjadi pendorong
totalitas guru mendidik murid-muird.
1.Menjalin komunikasi yang islami(Qaulan: karima, baligha,
layina, maysura, sadida, & ma’rufa)
Al-Isra:23,
Ibrahim:4,
Thaha: 44, Al-Isra: 28,
Al-Imron:9, & Al-Baqarah:235
2.Menjaga ekonomi stabil. Mampu menyisihkan
rezeki(infaq & tabungan). Jika terpaksa hutang hanya 1 angsuran.
3.Melayani keluarga (istri/suami dan anak-anak)
sebaik-baiknya
4.Meminta dukungan keluarga untuk jalan dakwah sebagai
pendidik
5.Mendoakan selalu kebaikan keluarga dikuatkan iman
& takwa
Masyarakat(sosial)
1.Menyambung kedekatan dengan warga sekitar. Menghadiri
kegiatan-kegiatan kampung dll
2.Memberi manfaat (peran aktif) sebagai anggota
masyarakat atau pendidik
3.Membangun model keluarga di masyarakat
4.Memberi waktu sebagai tempat bertanya/konsultasi
5.Mendorong masyarakat kuat iman dan cerdas
Ketiga zona guru diatas haruslah kondusif untuk jalan
dakwah pendidik memajukan bangsa ini. Indonesia iman dan cerdas harapan
sekaligus peran guru dalam pembangunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar