Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya
Allah sangat mencintai seorang hamba yang apabila melakukan suatu pekerjaan,
maka ia melakukannya dengan sebaik-baiknya.”(HR.Abu Ya’la dan al-Asykari)
Tumbuh kata yang menentramkan hati.
Para petani akan senang melihat tanamannya tumbuh subur. Para pedagang wajahnya
berseri-seri karena dari hari ke hari untung terus bertambah. Para ekonom
bergembira mendapati tren sector mikro dan makro ekonomi tumbuh baik. Para
politisi berbunga-bunga karena konstituenya semakin tumbuh kepercayaannya. Para
pejabat tersenyum manis sebab rakyat terus tumbuh dukungan pada kebijakanya. Lalu
siapa yang tidak senang jika tumbuh?
Pengangguran! hehehe. Ya kan?
“Pengangguran
di Indonesia pertumbuhannya semakin meningkat!?”
Kondisi yang serba sulit terjadi dimana-mana. Apa mau
dikata? Mau tidak mau harus dijalani. Seperti cerita teman tentang kondisi
pabrik keramik tempatnya kerja.
“Sekarang terjadi perumahan besar-besaran Pak?”katanya
“Lho kenapa?”kata saya penasaran
“Habis PT-nya dibubarkan karena order berkurang hasil
produksi menumpuk!”terangnya.
“Oo..?”jawab saya sambil geleng-geleng kepala
“Jadi 3 unit produksi karyawannya “dirumahkan” tapi
anehnya pabrik menerima lowongan baru melalui PT baru juga.”jelasnya
“Kenapa begitu?”tanya saya selanjutnya
“Pabrik memilih PT baru yang berani menggaji karyawan
sehari Rp 75.000 dari sebelumnya Rp 125.000.”jelasnya kemudian
Akhirnya terpaksa daripada nganggur, beberapa karyawan
yang lama ikut kembali mengajukan lamaran baru dengan gaji Rp 75.000/hari
dengan PT baru.
Kita haruslah terus tumbuh meskipun kondisinya belum
memihak pada kita.
Apa yang harus terus tumbuh pada diri kita? Ada 5 hal yang
harus tumbuh:
1.Selalu
berbaik sangka pada-Nya
2.Lakukan
apa saja untuk tetap tumbuh (produktif)
3. Jalin
silaturahim
4.Tetap
semangat berusaha
5.Cukup
Allah tempat berharap & meminta
Ada pesan pada kita semua:
“dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”Alam Nasyrah(94).8Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyul ‘azhim.
(cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, Dialah sebaik-baik wali dan sebaik-baik penolong, dan tidak ada daya upaya kecuali dari Allah yang Maha Tinggi dan Agung)
“
Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan
RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan
memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula)
Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap
kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).”at-Taubah(9).59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar