(sifat
manusia dan ketakwaan)
Anda
punya teman? Tentu pasti punya! Teman yang baiklah menjadi harapan semua. Lalu
bagaimana bila Anda memiliki teman yang sering berkeluh kesah saja. Saat
mendapat kesenangan tidak menonggol dan tidak mau berbagi malah menghindar.
Bagaimana sikap Anda? Ternyata sikap seperti ini sudah menjadi bawaan manusia
sejak lahir. Manusia pasti memiliki sifat-sifat seperti itu. Berarti boleh
dong? Nanti dulu jangan tergesa-gesa menyimpulkan. Berikut ulasan yang dapat
menjadi bahan diskusi Anda pembaca budiman.
انّ
الانسان خلق هلوعا
اذامسّه
الشّرّجزوعا
واذامسّه
الخيرمنوعا
الّاالمصلّين
الذين
هم على صلاتهم داءمون
QS.al-Ma’arij(70).19-23
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya
Ayat diatas menegaskan bahwa manusia mempunyai sifat
dasar memang suka mengeluh. Mendapat keburukan, kesusahan, ketidakpuasan,
ketidaksesuaian pada umumnya menyatakan mengeluh dan mengeluh. Bukan neuron
positif yang berkembang justru neuron negative yang mendominasi. Inilah yang
meracuni pikiran dan diri sendiri. Kalau mau jujur sebenarnya dapat memilih
antara respon/reaksi positif ataupun negative. Tinggal pertanyaannya mampukah?
Pasti mampu! Lalu bagaimana agar menjadi seorang diri yang
berkualitas(respon positif)?
- Sadar diri bahwa masing-masing diri mempunyai sifat yang kurang baik;
- Tidak mempertahankan sifat itu terus hadir pada diri;
- Memberi respon dan reaksi yang positif(seperti: sabar, menerima, berkata yang baik, berusaha lebih keras dll);
- Tidak gampang menyerah dan putus asa(daya tahan tinggi);
- Mengerjakan sholat dengan khusuk dan terus-menerus;
- Membiasakan hidup suka memberi.
Manusia dikarunia Allah SWT dua sifat yang bertolak
belakang antara fujuraha dan taqwaha. Seseorang tidak akan memperoleh
derajat ketakwaan manakala tidak mampu mengalahkan sifat fujuraha-nya. Demikian
tantangannya yang harus diperjuangkan semua manusia. Sukses dan gagal pastilah
akan mewarnai dalam perjalanan. Tekad kuat dengan bismillahirahmanirrahim semua
dapat diatasi.
Ayat-ayat dibawah ini menjadi pelengkap dan perenungan
dalam bahasan ini.
• Menumpuk harta & menyimpan QS.al-Qashash(28).76
Sesungguhnya Karun
adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami
telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
• Memperoleh kehidupan sempit bila tidak mengikuti Allah
SWT QS.Thaha(20).124
Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta."
• Berusaha mencari jalan menuju
takwa QS.al-Maidah(5).35
Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan
• Menjaga shalat terus-menerus
QS.al-Baqarah(2).238
Peliharalah semua shalat(mu), dan
(peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyu'.
• Menafkahkan harta kapanpun QS.al-Imron(3).134
(yaitu) orang-orang
yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Kamus:
الهُلَعُ=الحَرِيْصُ yang sangat tamak, loba , هَلِعَ- هَلَعًا =جزِع berkeluh kesah, gelisah, takut
Org yg tak tahan atas musibah الّذى لايَصْبرعلى المصاءب , من يحرصُ ويشحُّ على المال الهَلَعُ=الجَزَعُ keluh kesah, kegelisahan
الهُلَعَةُ=
من يجزَعُ سَرِيعًا orang yang lekas mengeluh
مسّ-يمُسُّ
او يَمَسَّ مَسًّا menyentuh, menimpa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar