Profesi guru meskipun tidak dekat dengan “nyawa” namun
bisa berdampak dalam dan lebih luas. Bila dokter salah dalam menangani pasien
maka akibatnya pasien cacat hingga meninggal dunia. Sedangkan guru ketika salah
dalam membimbing dan menyampaikan ilmu
maka akan merusak akhlak dan
pengetahuan siswa. Dampaknya akan berlanjut ke depan dan berantai. Pengetahuan
yang salah akan terbawa hingga dewasa dan tua bila tidak memiliki daya kritis
dan sifat terbuka. Dan saat menyampaikan ke orang lain kesalahan akan bertambah
seiring berapa banyak peserta atau pendengar yang mengikuti. Dalam istilah
agama dlalalah sesat dan menyesatkan!
Naudzubillah mindzalik.
Untuk menunjang kemampuan dan keterampilan (=professional)seorang
guru perlu menguasai salah satu disiplin ilmu yaitu psikologi pendidikan. Psikologi
terbagi menjadi 2 yaitu psikologi umum dan psikologi khusus: seperti psikologi
perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi kepribadian, psikologi klinis,
psikologi industry, dan psikologi abnormal. Melalui psikologi pendidikan guru
akan mendapat pengetahuan tentang pengetahuan yang berkaitan dengan perilaku individu
peserta didik dalam situasi pendidikan.
Dalam buku The Economics of Education karya
Prof.Dr.Veithzal Rivai Zainal, SE, M.M, M.B.A menyebutkan seorang guru perlu
menguasai beberapa keterampilan-ditinjau
dari psikologi pendidikan- adalah sbb:
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
Dengan
memahami psikologi pendidikan guru diharapkan mampu menetapkan perubahan
perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebagai contohnya
dengan menerapkan konsep dari Bloom tentang taksonomi perilaku individu.
Memilih strategi atau metoda pembelajaran yang sesuai
Pemahaman
guru dalam psikologi pendidikan dapat membantunya dalam menentukan strategi
atau metoda pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu pula mengkaitan
dengan karakteristik peserta didik dan keunikannya, jenis belajar, gaya belajar
dan tingkat perkembangan yang dialami siswa.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling
Guru
dituntut bukan hanya melaksanakan pembelajaran saja namun juga memberikan bantuan psikologis yang tepat dan benar,
melalui hubungan interpersonal yang penuh keakraban dan kehangatan.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
Disini
guru hendaknya berusaha mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan
kecerdasan, bakat dan minat.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Kelas
yang efektif membutuhkan iklim belajar yang kondusif. Guru yang memahami
psikologi pendidikan diharapkan mampu menciptakan iklim sosio-emosional kelas
yang kondusif, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
Dengan
pemahaman guru tentang psikologi pendidikan mampu menciptakan interaksi dengan siswa secara bijak, penuh empati, dan
menjadi sosok yang menyenangkan dihadapan siswa.
Menilai hasil pembelajaran secara adil
Melalui
penguasaan guru tentang psikologi pendidikan dapat mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang adil, baik, memenuhi
prinsip-prinsip penilaian, dan penentuan hasil penilaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar