“Kamu tidak bisa meluputkan diri
dari tanggungjawab hari esok dengan menghindarinya hari ini”
Abraham Lincoln
Sekolah yang telah maju-baik
pendidikan maupun prestasinya-tentu banyak wali murid yang mencarinya. Sekolah
yang sudah mencapai prestasi seperti itu, tentu saja tidak begitu saja terjadi.
Pasti telah melalui proses yang panjang dan berliku. Mulai dari yayasan,
pimpinan sekolah, para guru, karyawan, orangtua, dan murid-murid serta
masyarakat. Masing-masing
pihak berkontribusi terciptanya kualitas pendidikan yang baik untuk
murid-muridnya. Melalui kualitas pendidikan yang baik maka akan membantu
murid-murid untuk berkembang lebih maju lagi di kemudian hari.
Yayasan
mempunyai peran tertinggi pada struktur organisasi. Beberapa peran penting agar
organisasi berjalan dengan baik pertama, adalah menciptakan infrastruktur
sekolah yang konduksif untuk belajar dan “bekerja”(baca=ibadah). Kedua,
memberikan rasa aman dalam bekerja melalui aturan atau kebijakan kepegawaian,
hak, dan kewajiban. Ketiga, mendorong dan memfasilitasi para guru atau pegawai
meningkatkan pengetahuan dan skill. Keempat, adalah yayasan member kesempatan
kepada para guru dan pegawai untuk beraktualisasi diri sesuai koridor-koridor
yang telah ditetapkan. Terakhir, peran yayasan membuat sistem yang menjamin
penyelenggaraan kegiatan pendidikan berjalan efektif, efisien, produktif, dan
nyaman.
Bukan hanya
yayasan atau lembaga saja yang harus memberikan peran penting agar sekolah
maju, pimpinan sekolah juga dituntut memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran berjalan lancar meliputi:pertama
memastikan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan standar.
Kedua, mendorong dan menyediakan kegiatan bagi guru dan pegawai berkembang.
Ketiga, memonitoring dan menyupervisi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
Terakhir mengadakan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah.
Kemudian sebagai ujung tombak, guru mempunyai peran besar
dalam mendidik murid-murid menjadi anak sholeh. Bagaimana caranya? Ada 2 peran
setidak-tidaknya yang harus dijalankan. Pertama, dengan menciptakan kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan. Kedua, terus memacu diri
untuk menjaga dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan spiritual.
Bila guru mempunyai peran langsung kepada murid-murid,
pegawai atau karyawan mempunyai peran tidak langsung dalam pendidikan dan
pengajaran yang meliputi membantu kelancaran dari sesi administrasi pendidikan
dan pengajaran, sarana dan prasarana belajar selalu siap tersedia. Terakhir
adalah pegawai ikut mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif
di sekolah.
Orangtua disamping sebagai pengguna juga sebagai mitra yang
terdekat dalam menyukseskan pendidikan anak-anaknya, maka mereka tentu punya
peran penting juga. Beberapa peran dapat yang dapat diberikan adalah memberikan
penguatan dalam pendidikan anak di rumah, menyamakan langkah dalam penanganan
pendidikan anak(sekolah dan rumah) dengan cara pengontrolan dan perhatian tugas
sekolah dan perkembangan anak. Dan kemudian sebagaimana guru, orangtua
senantiasa mendoakan akan kebaikan anak-anaknya.
Anak hidup bukan hanya di lingkungan keluarga, namun juga di
lingkungan masyarakat. Masyarakat mempunyai peran menjaga dan mengontrol
pergaulan anak-anak, dengan jalan menciptakan lingkungan pendidikan yang
konduksif bagi anak-anak baik melalui informasi, berita, dan tayangan yang
mendidik.
Kemudian, yang berperan berikutnya adalah murid-murid itu
sendiri. Mereka sebagai obyek sekaligus subyek pendidikan perannya lebih kepada
sikap dan perilaku. Murid-murid yang memiliki sikap belajar yang baik akan
membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan. Diantara sikap belajar itu adalah
gemar membaca, diskusi, mencari informasi dan suka menulis. Sedangkan perilaku
yang baik berkaitan dengan gemar ibadah, disiplin, tanggungjawab dan hubungan
sosial baik.
Bila dari kita semua melakukan peran dan memberikan kontribusi
masing-masing seperti di atas, pendidikan akan maju dan lebih baik lagi. Untuk
itu, marilah kita bekerja sungguh-sungguh secara totalitas meraih tujuan
pendidikan nasional kita. Pasti kita semua tidak rela meninggalkan generasi
yang lemah untuk bangsa yang kaya raya ini. Ingatlah, karena Tuhan kita telah
menyampaikan dalam al-Qur’an surat ke-4 ayat 9:
"Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar