Dua minggu yang lalu mahasiwa STKIP Al Hikmah
mengadakan KKN untuk memenuhi tugas di masa libur semesteran. Dan hari ini
Rabu, 28 Januari 2015 mempresentasikan hasil KKN-nya di hadapan teman-teman dan
para dosen. Mereka benar-benar mencoba mendapat informasi yang
sejelas-jelasnya, agar dapat memperoleh masalah dan bagaimana memberi solusinya.
Ada diantara mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menggantikan mengajar di
kelas di mana dulu ia sebagai murid. Tentu berbeda! Sebagai “guru” haruslah
tampil lebih baik apalagi membawa nama institusi AL HIKMAH yang sudah punya
nama di Jatim maupun Nasional. Dari beberapa tampilan menunjukkan sekolah mereka
yang mempunyai banyak warna, bukan hanya dari sisi fisik tapi juga non fisik.
Ada sekolah-sekolah meskipun di desa mencoba untuk
tampil “unjuk gigi”mampu meraih juara tingkat nasional. Sekolah lainnya
prestasi sedang-sedang saja. Hanya mendapat juara meskipun belum tingkat
nasional. Sementara ada sekolah dari mahasiswa ini sangat kurang sekali. Tidak
ada kepedulian pada kebersihan dan kedisiplinan. Mutu tentu masih jauh dari
urutan prioritas. Sekolah swasta, input murid rendah-karena orangtua lebih
berharap anak bekerja-, dana kecil dan SDM kurang. Beberapa kendala tersebut yang
menjadikan sekolah tidak mampu bangkit.
Sebagaimana tulisan yang lalu, memang dibutuhkan guru-guru
pejuang. Punya idealism dan mau berkorban. Rasa-rasanya tidaklah mungkin
sekolah ini bangkit dengan sendirinya. Menunggu keajaiban tanpa ada orang yang
memperjuangkan. Sunatullah koq begitu! Jika ada guru-guru pejuang atau kepala
sekolah pejuang maka ada harapan sekolah seperti ini bangkit dari “kuburnya”.
Apa saja yang harus dilakukan bila dia seorang guru
pejuang? Alternatif yang dapat dilakukan adalah:
- Didiklah akhlak: ibadah, kebersihan dan disiplin(tanggungjawab)
- Ajari dan bimbing mereka dengan penuh kasih sayang sampai mereka bisa
- Yakinkanlah pada orangtua pendidikan baik membuka nasib lebih baik
- Menularkan virus-virus kebaikan di sekolah dan masyarakat sekitar
- Terus berjuang dan menyandarkan semua kepada-Nya.
Dan apa saja yang harus dilakukan bila dia kepala
sekolah pejuang? Alternative yang dapat dilakukan adalah:
- Didik dan beri contoh guru dan siswa akhlak yang baik
- Tata dan dikelola sekolah dengan sepenuh hati menjadi sekolah bersih dan disiplin
- Yakinkanlah para guru dan orangtua sekolah ini mampu mengubah nasib anak-anaknya
- Jalin kerja sama dan tularkan kebaikan ke seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar
- Berjuang tiada henti dan bertawakal kepada-Nya.
Dari hasil laporan mahasiswa STKIP Al Hikmah tersebut,
saya menjadi semakin yakin bahwa Indonesia masih butuh guru-guru pejuang dan
kepala sekolah pejuang yang akan menjadikan bangsa ini bangkit maju seperti
bangsa-bangsa lain di dunia. Dan saya berserta para dosen lain dapat tularkan
melalui para mahasiswa menjadi guru-guru pejuang mengubah nasib sekolah-sekolah
yang masih belum beruntung seperti sekolah tersebut. Ayo berjuang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar