“Kesempatan berkarya besar hanya di kala muda sebelum akhirnya hidup
tiada berdaya. Lakukanlah!” -Heri miarto
Menyiapkan
generasi mendatang hanya dimiliki sedikit orang. Meskipun sedikit orang yang
memikirkan generasi mendatang insya’allah pengaruh dari sumbangsihnya besar
sekali untuk kehidupan anak cucu.Mereka itu- yang mau membangun generasi
mendatang -jelas bervisi jauh melampaui batas usianya.Tidak berhenti pada
kesuksesan atau pencapaian keinginan pribadi.Beyond expectation!Indonesia
membutuhkan orang-orang yang berkualifikasi demikian.Kesulitan hidup seperti saat
ini semoga masih ada orang-orang pilihan tersebut.
Kualifikasi
orang yang bervisi ke depan di atas adalah CERDAS. Yaitu cerdas pikiran dan
cerdas hartanya.Kualifikasi pendukung lainnya adalah tidak memiliki kepentingan
pribadi kecuali menyiapkan generasi pemenang.Proses yang dilakukan sungguh
tidak ada keuntungan dunia kecuali balasan akherat yang Allah telah janjikan.
Surga!
Dalam buku
karya DR.Sayyid Muhammad Nuh berjudul”The Winning Generation”mengungkap rahasia
generasi pemenang memberi inspirasi tulisan pendek ini.Buku ini mengungkap
beberapa sahabat Nabi yang memiliki jiwa dan amaliah yang luar biasa. Patut
untuk diteladani dalam membangun generasi pemenang di Indonesia.Beberapa rahasia
yang diuraikan adalah ikhlas berniat dan beramal, mengikuti sunah Nabi, suci
jiwanya, zuhud pada dunia, mewakafkan hidupnya pada dakwah dan solidaritas iman.
Generasi
pemenang dalam masa pembentukannya hendaklah sudah meniatkan apa yang dilakukan
karena Allah semata. Jika tidak maka ke depan generasi ini akan hitung-hitungan
untung rugi dan yang selalu dipikirkan adalah uang. Pekerjaan tidak jalan tanpa
uang. Perjuangan miskin kaya keuntungan.
Generasi
pemenang bukan bertindak semaunya. Tapi harus mengikuti contoh Rasulullah
sebagai teladan. Apapun yang dilakukan haruslah tidak bertentangan dengan
contoh dari Nabi agar mendapat pahala dari sisi-Nya.
Generasi
pemenang juga memiliki jiwa-jiwa yang suci dari penyakit-penyakit hati. Seperti
riya’, iri, dengki, ujub, hasad dan sombong. Karena penyakit hati tersebut akan
menggrogoti jiwa suci.Akibatnya hati akan sakit. Bila tidak disembuhkan akan
mati.
Berikutnya
generasi pemenang tidak menjadikan dunia sebagai tujuan tapi sarana untuk
mengabdi kepada-Nya.Apapun yang dimiliki tiada artinya apa-apa bila tidak member
manfaat kepada orang lain.
Terakhir generasi
pemenang akan memiliki puncak perjuangan ketika mereka dengan suka rela mau
mewakafkan dirinya untuk jalan dakwah. Mengajak orang lain baik seperti dirinya.
Sehingga misi ini terus bergulir dari generasi ke generasi berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar