Berkorban adalah syareat yang banyak kaum
muslimin amalkan saat hari raya ‘iedul adha. Kebesaran jiwa kaum beriman ini
mampu mengalahkan hegemoni kepemilikan harta yang tidak akan pernah habis untuk
terus menambah. Tidak ada ceritanya orang menolak harta kalau bisa ya harus
bertambah banyak. Padahal semakin harta bertumpuk semakin ingin menambah
tumpukan yang lain. Itulah sifat harta yang sudah se-maqom dengan hati manusia
yang tidak ter-sibghoh oleh Allah SWT.
Manusia bukan lagi menjadi tuan tapi menjadi budak harta. Naudzubillah min
dzalik! Orientasi berubah yang sebenarnya harta itu sarana untuk mengabdi-Nya
menjadi harta sebagai Tuhannya.Bukan “tuhan” dari Banyuwangi lho?wkwk.
Firman-Nya:
1.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat
karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
Ayat atau
surat al-Kautsar diataslah yang biasa menjadi dasar para penceramah atau ustadz
menghimbau umatnya. Dalam kisah Habil dan Qabil tentang berkorban terdapat pada
surat al-maidah(5) ayat 27. Diakhir ayatnya berbunyi sbb:
“Berkata Habil: "Sesungguhnya
Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
Berkorban
resep yang tepat agar manusia mampu mengendalikan dari kerakusan, kekikiran dan
kebakhilan. Mengapa? Karena berkorban memiliki makna bukan hanya mengurbankan
binatang ternak tapi jauh dari itu adalah perasaan kepemilikan akan harta
hendaknya tidak hanya berhenti untuk dinikmati diri-sendiri, tapi untuk berbagi
dengan yang lain. Allah akan membalas orang-orang beramal baik sebagai wujud
ketaatan perintah Allah dan Rasul-Nya. Al-Qur’an surat al-Ahzab(33).71:
“niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”
Allah
akan membalas orang-orang yang beribadah dan beramal kebaikan dengan surga.
Itulah kemenangan yang besar. Pernyataan-Nya terdapat dalam surat al-hajj (22)
ayat 77 yaitu:
“Hai orang-orang yang beriman,
ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan”
Bagi guru
kegiatan berkorban dapat menjadi pelajaran penting untuk menanamkan nilai-nilai
mulia di dalamnya kepada siswa-siswinya, yaitu:
- Harta yang dimiliki akan bernilai ibadah kalau dibelanjakan dijalan-Nya.
- Ibadah korban mendorong orang untuk berbagi manfaat buat orang lain.
- Harta yang dimiliki segera dikurbankan/disumbangkan sebelum ajal menyemput.
Apa yang dilakukan kaum beriman dengan menyembelih binatang kurban, ini adalah kemenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar