Tekun
Anak
cerdas yang memiliki otak encer telah diberi oleh Allah kemudahan mampu
berpikir cemerlang. Sunatullahnya anak yang cerdas adalah mudah menerima
pelajaran dan mampu menjawab soal-soal yang sulit. Namun tidak setiap anak
mendapat karunia seperti itu. Bagaimana dengan anak yang tidak memiliki
kecerdasan di atas rata-rata? Apa selalu akan memperoleh kegagalan? Kalau
mendapat kegagalan musti tapi kalau selalu belum tentu. Kenapa? Pantang
menyerah dan tekun harus menjadi menu santapan setiap hari. Agar badan dan jiwa
jauh lebih kuat melampaui kecerdasan otak yang kurang encer. Insya’allah itu
semua akan tertutupi. Bukankah Albert Enstain yang
katanya genius itu hanya 10% saja kemampuan
otaknya yang digunakan?
Saya pernah mempunyai anak didik yang secara potensi
ia tidaklah tinggi tapi sikap belajar dan ketekunannya yang luar biasa. Untuk
urusan membaca tidak perlu dipertanyakan lagi, itu adalah makanan sehari-hari.
Pernah suatu hari saya memberi tantangan kepada anak-anak. Yaitu kalau ada
sebuah pengertian atau penjelasan dari sebuah buku yang ada diperpustakaan yang
saya tidak tahu berarti anak-anak lebih cerdas. Maka beberapa anak-anak mencari
buku-buku yang sekiranya belum pernah saya baca. Dan benar, anak yang bisa memberi
pertanyaan kepada saya dan tidak terjawab adalah anak didik saya di atas.
Jadi bagi anak yang mempunyai kelebihan atau cerdas dan
memiliki ketekunan maka hasilnya tentu
luar biasa. Sedangkan bagi anak-anak yang kurang namun memiliki sifat tekun
akan membantunya mendapat hasil yang lebih baik. Disini anak-anak yang
potensinya tidak tinggi langkahnya harus lebih banyak dibandingkan yang lebih
cerdas. Kompetitif akan terjadi bila anak cerdas membaca buku dua kali seminggu
maka yang kurang empat kali seminggu. Demikian juga waktu belajar bagi anak yang
kurang harus berusaha lebih lama dari pada anak yang cerdas untuk memperoleh hasil
yang lebih baik.
Berbicara tentang daya juang yang paling penting bukan masalah keilmuannya tapi pelaksanaannya. Meskipun berbicara panjang lebar tapi tidak ada wujudnya di lapangan ya sama juga dengan bohong. Bekerja keras, sabar, disiplin, dan tekun insya’allah semua orang sudah pada tahu apa maksudnya. Hanya tidak banyak yang mau melakukan daya juang tersebut karena berat dan sulit. Saya yakin berat dan sulit akan mampu diatasi dengan kemauan dan tekad yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar