Banyak buku
yang membahas tentang bagaimana menjadi guru yang baik, guru yang hebat, guru
yang inspiratif dan guru-guru yang….lain.
Seseorang ingin menjadi guru seperti apa adalah langkah yang lebih baik
dari pada tidak menjadi apa-apa. Alias menjadi guru biasa-biasa saja. Namanya
bekerja hanya biasa-biasa saja maka belum ada bukti hasilnya luar biasa. Ingat
bahwa bekerja dengan all out akan
berbanding lurus dengan hasil yang lebih baik. Maka semua guru hendaklah
mengambil peran guru yang produktif di bidangnya. Yaitu guru yang selalu
meningkatkan kualitas untuk berprestasi di bidang pendidikan.
sepirite...
Minggu, 30 Agustus 2015
Mari Berbenah
Ada berita yang tidak sedap datang dari Bappenas. Berita tentang laporan
hasil ujian kompetensi guru. Mengapa berita tidak sedap? Ya karena UKG hasilnya semakin menurun. Yang menjadi tanda tanya besar
adalah bagaimana hal ini dapat terjadi padahal ujian dilaksanakan setelah
kegiatan pelatihan? Benarkah potensi guru rendah? Atau apakah pelatihan guru gagal
mendorong dan membekali guru menjadi lebih baik? Yang jelas data yang
ditampilkan berita harian di Jawapos rendah. Bahkan ditulis dikolom metropolis
dengan judul Bappenas anggap kualitas guru jeblok. Demikian berita yang terbit
tanggal 29 Agustus 2015 lalu.
Sabtu, 29 Agustus 2015
Semangat untuk Berubah(2 habis) (ambil spirit dari kalimat motivasi)
Dalam buku “The Power of words” spiritualitas dalam kata-kata motivasi
mencoba mendorong jiwa-jiwa mulia. Yang memiliki kecenderungan pada jalan
kebaikan. Mengamalkan dengan tulus ikhlas. Dan menjaganya tetap istiqomah dalam
ketaatan kepada-Nya. Kata-kata yang terangkai dan tersusun menggugah jiwa dari
para tokoh dunia patut untuk direnungi. Selanjutnya geser kedalam kekuatan
spiritual yang terurai pada kalimat di bawahnya. Yakini kebenaran yang sejalan
dengan firman-Nya dan sunnah Nabi-Nya. Insya’allah bermanfaat bagi kehidupan
saat ini maupun akan datang.
Semangat untuk Berubah(1) (ambil spirit dari kalimat motivasi)
Menjadi
diri yang lebih baik dari sebelumnya adalah anugerah Allah yang patut
disyukuri. Ada beberapa jalan yang dapat menjadi “pemantik”. Yang pertama
berupa nasehat dari orangtua atau orang lain yang dihormati seperti guru atau
ustadz. Kedua, peristiwa atau kisah yang dialami orang lain menjadi pelajaran.
Ketiga, musibah yang terjadi pada diri-sendiri menjadi titik balik. Dari ketiga
jalan diatas masing-masing orang tidak selalu sama apa pemicunya. Yang jelas
perubahan diri kea rah yang lebih baik merupakan cara Allah mengingatkan kita
semua melalui berbagai jalan di dunia ini.
Jumat, 28 Agustus 2015
Membaca Buku
Membaca
adalah bagian aktivitas manusia pembelajar. Karena salah satu ciri manusia
pembelajar ya belajar. Belajar apa? Sebenarnya banyak yang dapat dipelajari
oleh manusia pembelajar. Namun sumber belajar yang utama ialah buku. Bukulah
menjadi teman setia dimanapun berada. Apa mungkin? Setidak-tidaknya waktu-waktu
luangnya tidak dibiarkan berlalu begitu saja kecuali dengan membaca buku. Bagaimana
agar kita yang belum memiliki kebiasaan membaca menjadi mau dan suka membaca?
Dan yang sudah mau membaca bagaimana bisa dapat membaca cepat atau efektif?
Dalam buku berjudul “Meraih Kecerdasan” bagaimana seharusnya Anda meraih
manfaat hebat dari membaca karya Mortimer Adler & Charles van Doren
menguraikan cara-cara memperoleh manfaat dari membaca cepat.
Kamis, 27 Agustus 2015
Menjadi Muslimah
Dalam buku
yang berjudul Muslimah Pembelajar karya Dr.Layyinah al-Himshi menguraikan
tentang tujuan hidup dan cara ambil keputusan. Kedua hal tersebut bisa menjadi
penghalang seseorang dalam menjalani kehidupannya. Ada yang menyatakan tanpa
tujuan yang penting mengalir saja bagaikan air. Lalu bagaimana ia akan
mengambil keputusan jika tidak ada yang diinginkan? Kami sepakat bagi muslimah
yang maju adalah muslimah pembelajar.
Seringkali yang terjadi dilapangan hanya menyerah pada keadaan dan berhenti menjadi ibu yang
biasa saja.
Minggu, 23 Agustus 2015
Belajar dari Jenderal Soedirman
Malam itu
diangkat tema tentang jenderal Soedirman. Mata Najwa telah mendatangkan
beberapa tokoh untuk memberikan konfirmasi dan pendapatnya jenderal satu ini. Sungguh
pelajaran yang sangat berharga yang ditunjukan pahlawan kita ini. Tentang
pribadinya dan ketokohannya patuh untuk diteladani. Ya diteladani bagi para TNI
pada khususnya dan para pemimpin di negeri ini. Apa saja yang dapat diteladani
bagi mereka?
Sabtu, 22 Agustus 2015
Menjaga Nilai-Nilai Pendidikan(4 habis)
Gemar membaca
Keterampilan yang manusia harus memiliki adalah membaca. Dengan membaca
banyak pengetahuan dan keterampilan otak terasah. Pengetahuan dan keterampilan
tersebut akan membantu yang bersangkutan lebih produktif. Baik dalam pemahaman
maupun komunikasi tulis dan lisan.
Bertanya
Orang yang tidak tahu mustinya ya bertanya. Apakah orang
akan otomatis demikian? Ternyata tidak juga demikian. Mengapa? Ada beberapa
yang menghalangi orang mau bertanya, yaitu: malu, takut, tidak bisa ungkapkan
dan terlalu percaya diri. Keempat penghalang diatas seyogyanya ditinggalkan
agar setiap orang yang ingin berkembang dapat menunjukan kemajuannya. Kemajuan
pada bidang yang didalami dan apa saja untuk menambah wawasan.
Senin, 17 Agustus 2015
Usia 70 Tahun Indonesia Merdeka
Orang yang berusia 70-an tahun berarti sudah tua. Mata sudah
mulai rabun. Gigi telah banyak yang tanggal. Fisik tentu juga lemah.
Sakit-sakitan tidak bisa terhindarkan. Simpulannya adalah nikmat Allah SWT
sudah banyak dikurangi. Dan dapat dikatakan juga sudah tidak produktif lagi.
Usia-usia seperti ini banyak beranggapan “kayak anak kecil” yang merepotkan.
Anak yang merawat orangtua sering kali banyak
mengeluh daripada berlapang dada dan bersyukur. Beda saat orangtua menyambut
dan merawat anaknya saat kecil.
Kamis, 13 Agustus 2015
Menjaga Nilai-Nilai Pendidikan(3)
Selanjutnya…
Semangat kebangsaan
Sebagai
warga Negara kita sudah selayaknya memiliki semangat kebangsaan. Karena
semangat kebangsaan akan mendorong kepada mengedepankan urusan bangsa(=rakyat)
Indonesia. Kepentingan individu dan kelompok bukan alternative pertama. Oleh
karenanya, masing-masing perlu memiliki wawasan yang luas tentang kebangsaan.
Senin, 10 Agustus 2015
Semangat Juang
“Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah,
berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang
sabar."QS.al-Baqarah(2).249
Allah benar-benar memberi jalan bagi hambanya yang berjuang. Berjuang
meraih mimpi. Mimpi menjadi pemenang. Ini adalah azam mahasiswa STKIP Al
Hikmah. Mahasiswa yang berjuang mengikuti lomba MTQ mahasiswa di Universitas
Indonesia. Ada 13 kategori yang diperlombakan. Namun, utusan STKIP Al Hikmah
hanya mengikuti lomba karya tulis dan debat Bahasa Arab. Kedua kategori
tersebut diperkirakan oleh penanggungjawab kemahasiswaan yang insya’allah berpeluang.
Menjaga Nilai-Nilai Pendidikan(2)
Selanjutnya
…
Disiplin
Disiplin
adalah nilai pendidikan yang membantu siapa saja dapat sukses. Punya cita-cita
besar konsekuensinya disiplinnya juga tinggi. Disiplin tinggi dituntut dalam
hal belajar, bekerja, menepati janji dan ibadah.
Belajar
akan mendapatkan hasil yang bagus bila disiplin pengaturan jadwalnya. Bekerja
akan mencapai target jika disiplin menyelesaikan kerjanya. Orang akan dipercaya
orang lain asal disiplin menepati janji. Allah SWT akan menjadikan hamba yang
sholeh bagi yang menjaga waktu ibadahnya.
Sabtu, 08 Agustus 2015
Baca Tulis
“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”QS.96.1
“Nun, demi kalam dan
apa yang mereka tulis.”QS.68.1
Allah Subhanahuwata’ala Yang Maha Tahu.
Perintah-perintah yang mendasar dan fundamental Dia firmankan agar manusia
cerdas. Ya cerdas. Sebagai bekal kehidupan di dunia dan akherat. Sebagai Abdullah
dan khalifatullah. Maka baca dan tulis jalan kesempurnaan menjalankan kedua
peran tersebut. Memang ada lagi sebenarnya yang berkaitan dengan baca dan tulis
yaitu, dengar dan lihat(perhatikan).
Untuk tulisan ini kami hanya menumpahkan ide dan gagasan utamanya pada baca
dan tulis saja.
Senin, 03 Agustus 2015
Mendidik Anak
Saat sholat
berjamaah di masjid Umar bin Khathab
biasa diikuti anak-anak kecil. Mulai batita sampai usia SD. Masjid yang saya
kelola ini memang tidaklah melarang anak-anak untuk ikut sholat berjamaah. Saya
pernah pesan kepada orangtua untuk memberi nasehat pada putra-putrinya saat
akan pergi ke masjid. Pesan agar mengikuti sholat dengan tertib dan tidak gaduh
ketika dalam masjid. Namanya anak-anak meskipun sudah diberi nasehat masih ada
saja yang ramai dan gaduh saat sholat. Bicara dengan teman sebayanya atau dorong-dorongan
agar temanya tertawa. Memang satu sisi ini adalah baik bagi anak untuk
mengenalkan sedini mungkin beribadah secara berjamaah. Namun disisi lain
kegaduhannya menjadi gangguan terhadap kekhusukan seluruh jamaah sholat. Lalu
bagaimana sebaiknya?
Langganan:
Postingan (Atom)