“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”QS.96.1
“Nun, demi kalam dan
apa yang mereka tulis.”QS.68.1
Allah Subhanahuwata’ala Yang Maha Tahu.
Perintah-perintah yang mendasar dan fundamental Dia firmankan agar manusia
cerdas. Ya cerdas. Sebagai bekal kehidupan di dunia dan akherat. Sebagai Abdullah
dan khalifatullah. Maka baca dan tulis jalan kesempurnaan menjalankan kedua
peran tersebut. Memang ada lagi sebenarnya yang berkaitan dengan baca dan tulis
yaitu, dengar dan lihat(perhatikan).
Untuk tulisan ini kami hanya menumpahkan ide dan gagasan utamanya pada baca
dan tulis saja.
Seringkali kita lupa pada siapa yang dulu telah
berjasa menghantarkan menjadi seorang yang bisa baca tulis. Untuk itu, sebagai bentuk
rasa syukur kita pada Allah dan guru mari kita memanfaatkan keterampilan baca
tulis tersebut. Keterampilan baca tulis itu ibarat makan tanpa lauk dan sayur. Bagaimana
jika dulu kita belum bisa baca tulis? Sungguh siapa yang masih kesulitan baca
tulis akan mengalami kelambatan dalam banyak pelajaran. Pengalaman saya membimbing
murid kelas 1 SD yang memiliki kesulitan membaca dan menulis prestasinya kurang
baik. Maka guru harus mampu memastikan murid kelas 1 sudah bisa baca tulis.
Ingat “masa peka” anak-anak berbahasa(=juga menulis) berada di TK dan SD kelas
1.
Dalam sebuah buku karya Anang YB, Jubilee Enterprise
dengan judul “Otak Cemerlang dan Hati Riang Berkat Gaya Menulis Freewriting”
menyampaikan 5 modal utama dalam menulis(=freewriting). Kelima modal utama
tersebut adalah:
- Modal gemar membaca
- Modal suka mendengar
- Modal suka nonton film
- Modal gemar mengamati, dan
- Modal gemar merekam.
Kami tergelitik untuk menguraikan dengan bahasa dan
ide gagasan sendiri. Lo mengapa? Lha kalau nyonto
namanya enggak kreatif. Kan dilarang! Terus kalau ingin dapat ide sendiri baca
saja bukunya.
Gemar
Membaca
Seorang pedagang akan kehabisan barang-barang
jualannya kalau hanya menjual saja. Tanpa “kulaan”(jw.=beli barang untuk dijual
lagi), maka pasti barang akan habis. Bagaimana seseorang mampu memproduksi jika tidak ada bahan baku? Tentu tidak
mungkin. Jalan terbaik agar produksinya lancar
gemar membaca menjadi kuncinya. Tapi,
apakah kita bisa langsung menjadi gemar membaca? Kami yakin tidak! Menurut kami
ada 2 pendekatan yaitu tahapan mulai pengenalan hingga keterampilan baca tulis.Memang
lama dan butuh proses tapi pondasi baca tulis bagus. Dan kedua dengan cara pemaksaan untuk membaca
buku suka ataupun tidak suka.
Gemar
Mendengar
Keterampilan mendengar lebih dahulu kita peroleh
dibandingkan baca, bicara & tulis. Melalui mendengar otak kita akan merekam
berbagai hal. Apa saja yang kita dengar dan akan memunculkan ide dan gagasan. Maka banyak
mendengar menunjukan banyak belajar banyak mendapat informasi dan ilmu. Untuk
memperoleh semua itu jadi pendengar yang baik menjadi langkah tepat!
Suka
Menonton film
Kami suka mengapresiasi film-film berkualitas dan
mendidik penontonnya. Karena film-film berkualitas dan mendidik akan memberi inspirasi
dan pendidikan. Otak kita tumbuh dengan baik bila isinya tentang hal-hal yang
baik dan produktif. Otak sehat. Langkah mengapresiasi film menumbuhkan ide,
gagasan dan kreatifitas. Sebab para pembuat film berkualitas pasti diisi
orang-orang berkualitas. Ingat hindari film-film yang tidak mendidik.
Berbahaya.
Suka
Mengamati
Allah memerintah manusia untuk memperhatikan
penciptaan langit dan bumi. “Bagaimana langit dan bumi diciptakan tanpa tiang?”
Tanpa cacat. Mengamati juga proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Proses ini
dapat memperkaya kosakata seseorang dalam baca tulis. Pengamatan akan bernilai
atau bermanfaat bila ada tindaklanjut atau produk setelahnya.
Suka Merekam
Jalan terbaik untuk mendapat ilmu ya direkam. Ditulis.
Proses menulis apa saja yang kita dapatkan menjadi bank ilmu(pengetahuan).
Selanjutnya saat kita akan memproduksi dalam bentuk tulisan, baik artikel
ataupun buku maka bahan yang kita punya berlimpah. Sekaligus ini menjadi
warisan ilmu, ide dan gagasan yang dibagikan kepada orang lain. Berpahala lho?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar