Seorang pemuda
lulusan sekolah menengah atas lagi galau. Untuk melanjutkan kuliah tiada biaya.
Mau langsung kerja jatuhnya hanya kuli bangunan. Keras, berat dan menguras
tenaga. Hari-harinya, banyak diisi dengan melamun dan menghitung usuk penyangga genting sebelum akhirnya
tertidur. Orangtua sering menasehati untuk cari pengalaman. Kerja apa saja asal
halal! Pengalaman? Untuk apa pengalaman?batinnya. Untungnya tidak kena pengaruh
hal-hal yang negative seperti saat ini yang lagi marak.
Suatu hari ia merasa gerah juga sering diingatkan
ortu. Muncul keinginan menjadi orang sukses. Bagaimana menjadi orang suskses?
Itulah masalahnya… apa yang harus dilakukan. Kemudian ia mencoba mencari tahu
pada orang yang dianggap pintar. Kebetulan orang yang akan dimintai nasehat
sedang duduk menjaga ternak yang lagi makan rumput.
“Pak Tua, tahukah jalan menuju kesuksesan sejati?”tanya
pemuda penasaran
“Sebelum aku jawab, untuk apa kamu pengin sukses?”balik
Tanya Pak Tua
Ya…ingin hidup bahagia Pak Tua. Punya harta banyak,
punya keluarga dan hidup tenang!”jelasnya
"Memangnya kamu bisa menjamin kalau punya itu semua
jadi bahagia?"tanya Pak Tua lagi
“Jelas dong Pak Tua, semua keinginan kan keturutan!”tegas
pemuda
“Cobalah saat ini kamu renungkan sukses seperti apa
yang kamu inginkan dan apa yang akan kamu lakukan.”perintah Pak Tua.
Selanjutan pemuda berlalu dari hadapan Pak Tua yang
sedang menghalau ternaknya. Membawa pulang menuju kandang karena waktu jelang
maghrib.
Di sebuah
tulisan disebutkan bahwa setiap
manusia berhak untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Namun ada banyak hambatan
pada setiap diri manusia untuk maju meraih kesuksesannya. hambatan terbesar
adalah mental block.
Mental block ada dalam diri kita, mental block menghalangi kita untuk bergerak maju sehingga kita tidak bisa berpikir lebih baik. bayangkan ada sebuah tembok pemisah antara pikiran kita dengan tindakan yang akan kita lakukan. Contoh sederhana, Anda punya tugas membuat proposal namun yang Anda lakukan adalah menonton film.
Mental block ada dalam diri kita, mental block menghalangi kita untuk bergerak maju sehingga kita tidak bisa berpikir lebih baik. bayangkan ada sebuah tembok pemisah antara pikiran kita dengan tindakan yang akan kita lakukan. Contoh sederhana, Anda punya tugas membuat proposal namun yang Anda lakukan adalah menonton film.
“creativity
was locked”
Saat bertemu kembali dengan Pak Tua pemuda masih kelihatan
galau. Tanpa memperdulikan perintah Pak Tua di pertemuan yang lalu ia minta
penjelasan.
Jadi bagaimana jalannya saya bisa sukses Pak Tua?tanya
pemuda tak sabar
Kamu belum menjelaskan padaku tugas yang lalu… terang
Pak Tua ingat.
Lalu…
Begini saja kamu jalan terus melalui jalan di gang
kecil itu…perintah Pak Tua
Selanjutnya pemuda menyusuri gang sempit yang ada di antara
rumah-rumah perkampungan. Menjelang langkah yang ke-50 ia terhenti. Jalan
buntu. Ada tembok setinggi 3 meter menghentikan langkah. Kebingungan tidak ada
jalan keluar. Ia kembali lagi ke Pak Tua dengan langkah gontai.
Mental
block akan menghalangi setiap langkah orang-orang yang
ingin sukses. Sulit kiranya meraih sukses bila kemauan kurang keras, tiada
motivasi, usaha tidak berlipat dan patah semangat.
+++
Ada nasehat dari Rasulullah berkaitan dengan keinginan
yang mirip pemuda di atas. Ini merupakan penjelasan Ibnu Katsir dari tafsir
surat az-Zumar(39).38
Selanjutya Allah SWT berfirman, "Katakanlah,
'Cukuplah Allah bagiku.'"
Yaitu, Allahlah yang akan memberikan kecukupan
kepadaku. "Kepada-Nyalah
bertawakal orang-orang yang berserah diri." Ibnu
Abi Hatim meriwayatkan dari
Ibnu Abbas r.a. secara marfu',
"Barangsiapa
ingin menjadi manusia yang paling kuat maka bertawa-
kallah kepada Allah SWT nan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia
yang paling kaya maka hendaklah apa yang berada dI tangan Allah SWT lebih
dia percayai daripada apa yang berada di dalam genggaman kedua tangan-
nya.
Dan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling terhormat
maka
hendaklah dia bertakwa kepada Allah SWT "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar