“Membangun
diri bukan menganaktirikan jiwa yang menjadi mata airnya”
-Heri Miarto
Kaum beriman diingatkan
Allah SWT akan kehidupan akherat. Kehidupan yang kekal(QS.28.60) sebagai tempat
balasan amal perbuatan manusia.(QS.46.16) Selama manusia masih hidup selama
itulah waktu untuk beramal ibadah. Bagi yang menyadari akan anugerah hidup ini maka
dipenuhilah dengan amal shaleh. Karena tidak tahu kapan nyawa ini kan dicabut.
Kecuali ekskusi mati para Bandar narkoba sudah dijadwal kapan regu tembak
membantu malaikat Izrail. Ada sebuah hadis
Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Bahwa malaikat maut memperhatikan
wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang
merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku
melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan
saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa’.”
Seorang sahabat pernah bertanya:
“Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Rasulullah SAW
menjawab: “Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik
dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.”
[HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al
Haitsamiy]
Dapat di konversikan kunjungan malaikat Izrail adalah 1 hari=24 jam=1440 menit. Jadi
1440 menit /70 kali malaikat melihat kita=
20.571 menit, itu berarti Sang pencabut nyawa menziarahi kita setiap 21 menit.
Jika malaikat diperlihatkan kepada manusia tentu mereka akan berhati-hati dalam
hidup. Sebagaimana definisi takwa yang disampaikan Umar Bin Khathab bahwa, takwa
adalah apa yang kamu lakukan jika jalan yang akan dilewati penuh dengan duri?
Tentu hati-hati agar tidak tertusuk…sakiiit!
Pesan Allah SWT pada manusia agar tidak terlena dengan
kehidupan dunia:
Surat al-Qashash(28).60
“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu
adalah kenikmatan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih
kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?”
Surat at-Taubah(9).38
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila
dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah"
kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan
hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.”
Surat ar-Ra’d(13).26
“ Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa
yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang
sedikit).”
Perbandingan dunia dengan akherat dapat diilustrasikan
sbb:
- Seorang dikarunia umur 100 tahun(dunia)
- Satu hari di akherat sama dengan 1.000 tahun dunia.QS.22.47(akherat)
- Akherat kekal selama-lamanya.QS.40.39
- Jadi bila usia manusia 100 tahun :1.000 tahun= 1/10 tahun(10 tahun)
- Berarti usia manusia di dunia hanya seusia anak kelas 4 atau 5 SD saja. (perspektif akherat)
Sikap yang musti dilakukan oleh orang-orang yang
beriman adalah:
- Tidak boleh merasa ajal masih lama, meskipun usia saat ini baru remaja atau menginjak dewasa
- Berusaha yang terbaik untuk dunia dan akherat(Berapa besar investasi untuk akherat?)
- Hindari menunda-nunda waktu beribadah walaupun sibuk urusan dunia.
- Jauhi maksiat yang hanya memperbudak diri dan menumpuk dosa
- Hidup adalah karunia yang selalu disyukuri sejalan dengan Yang Memberi Hidup.
+++
Ingin cerdas mengingat mati
Ingin kuat selalu bertawakal
Ingin kaya percaya hanya yang ditangan Allah saja
Ingin terhormat berusaha bertakwa dimana & kapanpun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar