(Para Pahlawan Wanita)
Bangsa Indonesia banyak memiliki putra-putra terbaik.
Kiprahnya menghiasi sejarah bangsa ini baik masa sebelum kemerdekaan maupun
pasca kemerdekaan. Sebut saja Diponegoro, Imam Bonjol, Antasari, Tjik Ditiro, H.O.S.
Cokroaminoto, Ir.Soekarno, Drs.Moch.Hatta, Haji Agoes Salim dll. Ketokohannya
dan perjuangannya untuk bangsa tercinta ini tidak diragukan lagi. Mereka itu
hanya berpikir bagaimana bangsa ini terbebas dari penjajahan dan maju menjadi
bangsa merdeka.
Tokoh yang saat ini sedang ditayangkan di bioskop
adalah Bapak Bangsa H.O.S.Cokroaminoto. Ia adalah tokoh politik yang santun dan Bapak Idiologis
yang berpengaruh. Ajaran yang terkenal
“Setinggi-tinggi
ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat” – H.O.S. Tjokroaminoto
Dari Beliau lahir tokoh-tokoh terkenal seperti: Ir.
Soekarno, Tan
Malaka, Semaoen, Muso,
Alimin, Kartoswirjo dll.
Tokoh-tokoh yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa
Indonesia bukan hanya didominasi kaum Adam saja tapi juga kaum Hawa seperti: Keumala
Hayati, Cut Nyak
Dhien, Cut Nyak
Meutia, R.A Kartini, Dewi Sartika dan Martha
Christina Tiahahu.
Tokoh-tokoh wanita yang seharusnya dalam Islam
tidak wajib berperang akhirnya maju di medan laga. Cut Nyak Dhien salah satu
tokoh sekaligus pahlawan wanita yang terkenal bersama Teuku Umar (suaminya), memimpin berbagai
peperangan di tanah rencong melawan pasukan Belanda sejak tahun 1880. Belanda
mengakui kewalahan menghadapi duet pemimpin ini. Akhirnya, Teuku Umar gugur
tertembak peluru. Ketika Cut Gambang, anak Cut Nyak Dhien, menangis karena kematian
ayahnya, ia ditampar oleh ibunya yang lalu memeluknya dan berkata:
“Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang
yang sudah syahid”
|
Cut Nyak Dhien sebagi Ibu, dia begitu lembut. Tapi
beliau sangat marah dan keras saat harga diri dan agamanya dilecehkan oleh
Belanda. Nyawa taruhannya. Harga diri sebuah bangsa haruslah tinggi demikian
juga agama. Yang menjadikan hidup kita semua selamat dunia akherat atau tidak.
Bila urusan dunia saja insya’allah para pejuang-pejuang wanita bangsa ini tidak
sampai angkat senjata.
Memberikan kelembutan kepada yang dikasihi dan
memberikan ketegasan(sikap keras) bagi yang menginjak-injak harga diri bangsa
dan agama. Allah SWT mengingatkan dengan
firman-Nya:
“Muhammad itu adalah utusan
Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.”QS.al-Fath(48).29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar