“
Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.”
QS.az-Zumar(39).36
Potongan
ayat diatas menjadi bagian kajian malam Rabu yang lalu. Adalah benar adanya, manusia merasa tidak cukup Allah sebagai Tuhan mereka, maka mereka masih
mencari tuhan-tuhan yang lain(seperti: patung, pohon, kuburan, harta kekayaan,
orang sakti dll).
Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah SWT berfirman,
"Bukankah Allah mencukupi hamba-Nya." Maksudnya, Dia akan mencukupi
orang yang mengabdi dan bertawakal kepada-Nya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
Fadhalah bin Ubaid al-Anshari r.a., bahwa dia mendengar Rasulullah saw.
bersabda,
"Sungguh berbahagialah orang yang telah diberi hidayah untuk masuk Islam.
Kehidupannya merupakan kecukupan dan dia merasa cukup dengannya.”
Hadits diatas diriwayatkan pula oleh Imam Nasa'i dan Tirmidzi dan
disahkan oleh beliau.
Selanjutnya dijelaskan ada 3 keinginan manusia yang sering diminta.
Hanya ketiga keinginan tersebut merupakan pandangan Allah dan Rasul-Nya.
Sungguh berbeda sudut pandangnya.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. secara marfu',
"Barangsiapa ingin menjadi
manusia yang paling
kuat maka bertawakallah kepada Allah SWT
nan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling kaya maka hendaklah apa
yang berada dI tangan Allah SWT lebih dia percayai daripada apa yang berada di dalam
genggaman kedua tangan nya. Dan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling
terhormat maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah SWT "
- Hanya orang yang kuat saja yang menjadikan Allah sebagai sandaran hidup, bukan makhluk yang fana.
- Orang terkaya sebenarnya hanya besar berinvestasi di jalan Allah untuk negeri akherat.
- Bukan tergolong orang terhormat kalau belum bertakwa, hanya terbelenggu dunia.
Segelas
Susu
Ketika kita
bekerja keras dan mendapatkan hasilnya, maka terbesit rasa sayang ketika akan
memberikannya kepada orang lain, dengan dalih “Bukannya saya telah bekerja
keras untuk ini dengan banyak pengorbanan, kok dengan mudahnya diberikan kepada
orang lain”.
Mari kita geser
paradigma kita melalui cerita nyata ini.
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari
pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uang,
dan dia sangat lapar. Anak lelaki
tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi
anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda
tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh
karena itu ia membawakan gelas besar berisi susu. Anak lelaki itu meminumnya
dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk
segelas besar susu ini?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun".
"Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan"
kata wanita itu. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan
berkata: "Dari dalam hatiku aku berterima kasih untuk pemberian Anda."
Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat
kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka
akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu
menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar
nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata
Dr. Howard. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit,
menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui
si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia
kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya
terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu
memberikan perhatian khusus pada wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.....
Wanita itu sembuh. Dr. Howard meminta bagian keuangan rumah sakit untuk
mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr.
Howard melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan
kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia
tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur
hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada
sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas
besar susu" tertanda, Dr. Howard Kelly.
Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima
kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."
“Sahabat, dalam
hidup ini tidak berlaku hukum pengurangan, seperti kue tart yang bila kita
berikan seperempatnya pada orang lain, maka kita tinggal memiliki tiga
perempatnya. Namun yang berlaku adalah hukum kelimpahan, yang artinya apa
yang kita berikan melalui tangan kanan kita, akan kita terima dengan tangan
kiri kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar