Di
setiap pengajaran , pelatihan atau pembinaan
baik di dunia pendidikan maupun di luar dunia pendidikan, ada sesi
yang the
prime time of to motivate audience. Diantara yang sering dilakukan adalah
awal pertemuan dan atau akhir pertemuan.
Dari kedua sesi ini ada keuntungan yang berbeda dan itu juga konten
seyogyanya berbeda pula. Sesi awal sebaiknya lebih
mengkonkritkan tentang apa yang
akan dicapai. Mendorong, memberi semangat
dan menginspirasi untuk “do
or does” a work as must. Saat
seperti ini konsentrasi masih tinggi, ibarat sinyal begitu masih e Pul no trouble and blank spot anymore. Di
akhir sesi juga penting untuk menguatkan
dan memberi refleksi dari apa yang telah dilakukan.
Ada
nasehat Nabi “sebaik-baik dari kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Pemberian nasehat yang menjadikan orang lain optimis dan semangat untuk bekerja
insya’allah merupakan bagian dari
nasehat Nabi di atas. Adalah guru yang setiap hari mendapat kesempatan
untuk memberikan nasehat atau motivasi kepada murid-muridnya. Diantara nasehat
yang perlu disampaikan kepada murid-murid adalah menyukuri nikmat Allah SWT.
Nikmat apa yang guru perlu ingatkan kepada murid-muridnya?
Karunia kesehatan
Bagi
anak-anak yang masih semangat, gembira dan canda ria saat bermain berarti
sehat-sehat saja. Ditambah lagi mereka mau makan dengan lahab insya’allah ini
menunjukan badan sehat. Dianugerahi badan sehat oleh Allah seperti ini harus
dimaksimalkan untuk beraktifitas. Aktifitas yang mencerdaskan seperti olah pikir dengan belajar, olah rasa dengan
berderma, dan olah raga dengan berlari.
Dari
Ibn ‘Abbas ra beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW bersabda Dua kenikmatan yang
dapat memperdaya banyak manusia adalah sehat
dan waktu luang“ (HR. al-Bukhari)
Oleh
karena itu guru hendaknya membiasakan mengajak murid-muridnya senantiasa
bersyukur. Ucapan Alhamdulillah menjadi awal ingat nikmat-Nya. Selanjutnya
murid-murid mewujudkannya melalui belajar dengan sungguh-sungguh.
Karunia kepandaian
Sebenarnya
masing-masing anak memiliki kepandaian. Kepandaian yang mereka miliki sungguh
berbeda-beda dan unik. Perbedaan
kepandaian ini memang sudah menjadi suratan Ilahi yang Maha Pemurah. Hanya pada
perbedaan waktu dan usaha anak-anak saja sehingga ada yang lebih menonjol dan
ada yang belum menonjol. Selama masih ada kesempatan untuk berusaha hendaklah
murid-murid dimotivasi untuk melakukan. Jadi kalau masih bisa berlari mengapa tetap
berjalan. Dan kalau masih bisa melompat mengapa hanya berlari saja? Terus saja
berusaha…
Ibnu
Umar berkara: “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika
kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari…”
Karunia kesempatan
Murid-murid
hendaknya menyadari bahwa kesempatan dapat bersekolah tidak boleh disia-siakan.
Ini adalah kesempatan menjadikan diri menjadi orang yang hebat. Tidak semua anak di Indonesia ini
berkesempatan dapat mengenyam pendidikan. Sekali lagi bersyukur jadi ungkapan
yang tepat dalam kondisi seperti ini.
Mengapa? Karena dengan bersyukur akan memunculkan energy positif dalam tubuh
dan sehat atau optimis dalam menatap masa depan. Tanpa rasa optimis menatap
masa depan akan terjadi kelesuan dan akhirnya
tumbang.
“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."QS.Ibrahim(14).7
Dengan
tiga nikmat yang disebutkan di atas maka cara terbaik untuk bersyukur ya belajar dengan sungguh-sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar